Part 10

3.9K 347 0
                                    

"Jadi ibu kapan pulang? Di luar negerinya kok lama. Ibu ga mau pulang ya kaya ayah?" Pertanyaan polos meluncur dari bibir mungil Arik di seberang sana.

Maafin ibu ya nak, ibu masih harus berbohong tentang ayahmu. Padahal ayahmu ada di sini, di dekat ibu. Namun ibu masih belum punya nyali untuk jujur pada ayah kamu. Doain ibu bisa secepatnya bilang sama ayah kamu ya Arik.

Hari ini sudah memasuki babak semifinal All England di Birmingham Inggris dan aku ikut serta berpartisipasi di dalamnya. Meliput para atlet Indonesia yang bertanding tentu saja. Dan sudah hampir seminggu ini aku meninggalkan Arik dengan orang tuaku di rumah. Ini adalah kali pertama aku pergi meninggalkan dia selama dan sejauh ini. Berat rasanya namun bagaimana lagi, namanya juga pekerjaan.

"Ibu pasti pulang dong Arik. Masa iya ibu ga pulang. Ibu kan kangen sama Arik. Yang penting Arik di sana jangan bandel ya, nurut sama yangkung yangti. Ibu janji bakal bawain oleh oleh yang buanyaaak buat arik. Oke" sungguh rindu sekali dengan lelakiku ini.

"Siap ibu. Yaudah Arik mau tidur siang dulu yangti udah teriak nyuruh arik tidur. Dadah ibu.. sayang sama ibu" pamitnya lalu mematikan panggilan video.

Di sini masih pukul tujuh pagi. Perbedaan waktu yang cukup panjang dengan Indonesia. Disaat aku baru bangun, Arik sudah bersiap untuk tidur siang.

Aku yang masih sangat ngantuk berniat untuk tidur barang sebentar lagi. Pertandingan perempat final semalam berlangsung cukup lama hingga tengah malam. Aku benar benar masih butuh tidur. Namun belum sempat memejamkan mata lagi, ada panggilan video masuk.

"Bangun woi.. tidur mulu iler dielapin dulu" ucapan dari seberang dengan menahan senyum melihatku berantakan bangun tidur

"Ahelah vin. Masih pagi banget di sini. Ngantuk gue"

Sudah bisa menebak siapa yang menelfonku sepagi ini? Iyaa.. Kevin Sanjaya Sukamuljo, idola para wanita sejagat raya.

"Pagi apanya. Gue aja udah kelar latian. Bangun napa Ja. Kebo amat" sahutnya

"Yaiyalah di Indonesia mah udah siang. Di sini masih pagi mpiiinnn" sahutku tak kalah ngegas.

"Lu balik kapan sih Ja. Gila ya sepi bener pelatnas. Penduduknya pada transmigrasi"

"Kan besok udah final vin. Balik senin yang lain. Kalo gue mah lanjut ke swiss abis ini. Napa? Kangen?" Duh.. pertanyaan macam apa itu Eja.. memancing perkara.

"Ahh lu gue kangenin juga ga peka. Eh tar semifinal ya"

"Iya doain temen temen yang masuk semifinal pada lolos ya vin"

"Iya pasti. Harusnya gue sekarang ada di situ juga ya Ja. Giliran lu tonton gue malah kalah" katanya sambil tersenyum miris

"Jangan gitu napa vin. Namanya juga pertandingan. Ga ada yang menang terus. Yang penting abis ini kamu bangkit lagi. Masih banyak turnamen yang harus kamu ikutin. Semangat napa. Melempem amat" hiburku

"Iyaa iya.. gue janji tar di Malaysia menang deh. Eh mbak wid mana? Kok lu sendirian?" Tumben nyariin mbak wid

"Udah turun daritadi dia. Laper katanya mau sarapan. Yaudah gue juga mau makan. Lu latian yang bener. Salamin buat yang laen" pamitku lalu tak berapa lama panggilan video kami sudah terputus.

Hari ini ada tiga wakil Indonesia di babak semifinal, daddies, praven melati dan fajar rian. Jujur aku menaruh harapan yang tinggi terhadap fajar rian. Permainan mereka di setiap babak yang dilalui di All England ini sangat baik. Sehingga aku cukup optimis mereka bisa melaju ke babak final. Sukur sukur bisa All Indonesian Final lawan sama daddies kan.
.
.
.

Are You Really The One (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang