Fajar Alfian
Hari ini adalah hari terakhir pertandingan All England. Penentuan siapa yang pantas menyandang predikat juara. Sayangnya aku dan Rian belum berhasil menapaki laga final. Semalam kalah melawan pasangan dari Malaysia. Sedih memang, namun bagaimana lagi. Hidup harus terus berjalan kan. Dan hari ini pun aku tidak bisa menyaksikan pertandingan final secara langsung karena aku dan beberapa atlet lain akan berangkat menuju swiss untuk melanjutkan turnamen lagi.
Aku juga belum sempat melihat kondisi Eja lagi. Karna pagi pagi sekali aku sudah harus berada di bandara. Semoga Eja baik baik saja. Sebentar.. kenapa aku jadi mengkhawatirkan dia sih. Memangnya dia siapa? Cuma orang dari masa lalu aku yang udah tidak ada artinya kan.
"Ngelamun aja lur" Jombang menyenggol bahuku membuyarkan lamunanku.
Aku pun meliriknya kesal.. "siapa yang ngelamun sih"
"Kalo bukan ngelamun apa namanya? Ampe hape bunyi daritadi ga denger. Congekan lu?"
Dan bener kata Rian, sedari tadi hape yang ku pegang berbunyi. Panggilan masuk dari Firly. Kok bisa aku tidak menyadarinya. Segera aku angkat telfon darinya. Berharap dia tidak marah karena sejak semalam aku memang tidak menghubunginya.
Dan benar kan dugaanku. Dia marah. Merajuk. Gara gara chatnya dari semalam tak ku gubris. Bagaimana bisa bales kalo semalam kondisiku benar benar tidak memungkinkan. Ketika juara sudah di depan mata malah kalah. Belum lagi semalam aku sibuk mengurusi Eja yang sedang sakit. Ini lah salah satu sifat pacarku yang kurang ku sukai. Dia tidak mau mengerti keadaanku. Maunya diperhatikan terus. Tanpa tahu aku di sini juga sedang butuh perhatian. Maunya tiap saat dihubungi. Beda dengan waktu sama Eja dulu, dia sangat mengerti kondisiku. Bahkan aku pernah seminggu tidak menghubunginya karena sibuk latihan agar bisa masuk pelatnas. Dia tidak marah justru mendukung dan mendoakanku. Tunggu.. kenapa Eja lagi sih pembahasannya.. tauk ah.
"Lu kenapa sih lur daritadi bengong aja. Firly? Ngambek lagi?"
"Dia ngambek mah udah jadi makanan pokok gue jom. Heran tiga taun pacaran masih ngambek ngambek mulu" curhatku ke Rian yang seat pesawatnya sebelahan denganku.
"Lu sih macarin bocah. Anak SMA dipacarin. Mau berharap dia sedewasa apa sih Jar?" Jleb juga kata kata partnerku ini.
Aku pun diam tak membalas lagi perkataan Rian. Mencoba buat tidur barang sebentar. Karena semalam waktu tidurku sangat sedikit.
"Loh Jar mantel lu kemana? Kok ga lu bawa? Ketinggalan di hotel? Bilang ke mbak wid deh biar dibawain sekalian" Rian ini ya bikin orang ga jadi tidur.
"Dibawa sama Eja" jawabku singkat
"Sama siapa lur?? Ga salah denger gue?" Sedikit menaikkan intonasi suaranya. Heboh amat partner satu ini.
"Semalem dia kedinginan. Gue pinjemin" sahutku singkat sambil membenarkan posisi dudukku mencari kenyamanan.
"Widiiihh... udah akur ini tom and jerry?" Tanyanya antusias
"Akur paan sih. Biasa aja"
"Tapi ya Jar. Gue sih lebih setuju lu ama Eja. Firly masih bocah. Ga bisa ngertiin lu. Gue juga kena getahnya kalo lu ga bales chat dia. Ngespam gue mulu. Lu ama Eja ajalah. Eh tapi dia lagi deket ama kevin kan ya. Berat juga saingan lu jar"
Kepada seluruh fans Rian Ardianto yang selalu memuja muja dan bilang dia pendiem, kalem, adem kaya ubin mesjid. Semua itu fatamorgana saudara saudara sekalian. Alias fiktif belaka. Aslinya dia mah bawel banget. Tuh contohnya sekarang ini.
"Jom kalo lu masih ngomong aja gue suruh pilot nurunin lu di sini ya. Gue ngantuk mau tidur" sungutku kesal
Dan akhirnya Rian pun memilih menutup mulutnya dan mengenakan airpodnya. Bisa tidur juga aku.
.
.
.
.Satu satunya perwakilan Indonesia di Final All England berhasil menggondol juara. Siapa lagi kalo bukan the daddies. Legenda sebenarnya. Gila ya.. padahal koh hendra sedang cedera tapi masih bisa menang. Luar biasa perjuangan mereka. Bahkan atlet atlet negara lain pun memberi penghormatan terhadap mereka. Aku harus bisa mencontoh the daddies sih. Jagoan di lapangan, ramah di luar lapangan. Disegani semua orang.
Hari ini rombongan yang masih tersisa di Birmingham juga sudah sampai ke swiss.
Pertandingan baru dimulai esok hari. Dan hari ini tim Indonesia mendapat kesempatan untuk menjajal lapangan yang akan dipakai bertanding besok. Yang artinya nanti aku juga bakal bertemu Eja lagi, pasti dia ikut untuk meliput suasana latihan tim Indonesia. Kenapa aku jadi sebahagia ini membayangkan akan ketemu Eja lagi.
Suasana arena lapangan sudah mulai rame. Beberapa atlet dan official tampak mulai berdatangan. Tak terkecuali dengan wartawan hits Indonesia, yap mbak wid. Tapi kenapa mbak wid sendirian ya, bukan dia harusnya sama Eja?
"Sendirian aja nih mbak" tanyaku padanya yang sibuk merekam aktivitas kami melalui hpnya
"Lu berharap gue ama sapa jar? Eja?" Skakmat.
"Paan sih. Nanya gitu doang nyangkutnya ke Eja"
Dan panjang umur.. orang yang baru saja jadi topik pembicaraan akhirnya muncul juga. Tampaknya dia sudah membaik. Walau masih terlihat sedikit lemas. Mungkin karena kecapekan. Dia kan baru sekali ini mengikuti tur dari satu turnamen ke turnamen lain jadi mungkin masih agak kaget.
"Nah ini orangnya yang lu cari Jay" teriak mbak wid bikin semua orang ikut menoleh.
"Ada apa sih mbak" tanyanya sambil tersipu karena dilihatin banyak orang.
Sambil menunjuk padaku dengan muka resehnya mbak wid bilang "Tuh ada yang nyariin lu. Kangen katanya"
Dia pun hanya tersenyum dan berjalan ke arahku sambil menyodorkan sebuah paperbag. Namun sebelum dia sempat mengatakan apa apa dan sebelum aku menerima pemberian darinya tiba tiba ada panggilan masuk dari hpnya.
"Oh kevin. Bentar ya Jar" katanya sambil berlalu mengangkat telfonnya.
Aku tidak salah dengar kan. Itu tadi yang menelfon kevin? Kevin siapa? Kevin teman sepelatnasku? Kevin partnernya Koh Sinyo? Kevin Sanjaya Sukamuljo. Tidak salah lagi pasti kevin itu yang sedang menelfon. Ada hubungan apa mereka sampai sepagi ini kevin sudah menelfonnya. Apa mereka sudah pacaran?? Membayangkannya saja darahku seakan mendidih. Tapi tunggu dulu, apa urusanku sampai harus tau hubungan Eja dan Kevin. Ada apa denganku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Really The One (?)
Fanfic"Ga nyangka gue kalo lu udah punya anak. Jadi janda pula" - Fajar Alfian, 24 tahun "Andai kamu tau, ini anak siapa. Pasti kamu ga akan bisa ngomong gitu" - Senja Adriana, 24 tahun "Kata ibu ayah Arik kerja di luar negeri. Masa sampai sekarang ga pul...