Elise dipenuhi keraguan. Meskipun pria dihadapannya telah diselimuti kegelapan yang berbahaya, tetapi jika harus membunuhnya, Elise belum sanggup.
Suara wanita itu terbayang memanggil namanya di telinganya setiap melihat mata pria itu. Mengingatkannya dengan masa lalu penuh penyesalan yang tertanam dalam di lubuk hatinya.
'Seharusnya aku bisa menyelamatkannya, tapi mengapa aku tidak bisa bergerak saat itu?'
Elise memiliki kekuatan untuk menyelamatkan Negrinya. Tapi kenyataan hanya seorang dirinya yang lain tidak bisa ia lindungi terus mengurungnya.
Padahal saat ini, terakhir, dia hanya harus menembus jantung Jezebel dan menjadi pahlawan. Entah mengapa hatinya terus menahan tubuhnya untuk bergerak sesuai ucapannya.
Karena baginya, membunuh orang yang dicintai mendiang saudari kembarnya serupa dengan penyesalannya di masa lalu.
"Maaf.. Aku tidak bisa.." Lirih Elise, kedua kakinya terjatuh di atas tanah seolah-olah energinya terkuras oleh emosi yang mengganggunya.
Gumpalan kabut hitam itu semakin besar mendekati Elise. Arthur berulang kali memanggil wanita itu untuk segera pergi, jika tidak dia dapat mati terhisap oleh jiwa-jiwa mati yang rakus. Akan sama seperti Jezebel yang telah menjadi wadah iblis untuk mengumpulkan jiwa yang putus asa.
Tangan Jezebel yang hanya tersisah tulang belulang berusaha meraih rambut putih salju milik Elise, tiba-tiba tertahan. Pria itu terdengar menggeram kencang, seakan-akan sedang menahan sesuatu yang kuat.
"E..Lise.."
Elise mengangkat wajahnya yang menangis, menatap Jezebel di dalam kabut hitam yang semakin melebat. Pria itu memanggil dirinya dengan suara kering tidak bertenaga. Akan tetapi, senyuman di wajahnya dapat terlihat jelas dan tulus kepada Elise.
"Ma..af, Ta–pi.. bisakah.. kau membu.. nuh ku? Ini sedi..kit.. sakit.." Pinta pria itu, meringis kesakitan ketika jiwa-jiwa mati di tubuhnya semakin menggrogoti organ dalamnyasatu per satu.
"Je–zebel.."
"Aku.. ti..dak.. dapat.. menahan..nya.. lagi.."
Mata itu tidak dapat berbohong jika itu adalah Jezebel yang lama. Seseorang berhati hangat yang penuh perhatian, yang telah hilang bertahun-tahun lamanya setelah wanita itu tiada.
Elise masih tidak sanggup mengambil pedangnya lagi. Akan tetapi, cahaya yang bersinar tiba-tiba menyentuh tanganya. Bayangan itu terbang ke udara dengan cantik dan tersenyum kepadanya.
Dia tertawa kecil dengan suaranya yang merdu. Menggerakkan tangan Elise untuk menggambil pedang itu kembali.
"A–Aash.."
"Elise.. Kau tidak perlu ragu. Jezebel telah meminta maaf kepadaku atas semua yang dia lakukan. Saat ini dia sangat kesakitan, bisakah kau membantunya?"
Suara lembut dan tutur lisan yang anggun, tidak salah lagi dia adalah seseorang yang sangat Elise rindukan. Elise tidak sanggup menahan tangisnya, dia juga tidak dapat berkata apapun di depan kebahagiaan dia dapat bertemu dengannya terakhir kalinya.
Elise mengangkat pedangnya dan menusuk Jezebel mengarah tepat ke uluh hatinya. Seketika, gumpalan kabut itu bertebaran tidak karuan seperti badai liar yang melempar seluruh benda disekitarnya.
Elise ikut tertendang ke belakang, tetapi cahaya disisinya memegangi punggungnya supaya tidak jatuh, dan membentuk kaca pelindung untuk melindunginya.
Jezebel tersenyum tipis. Bibirnya bergerak perlahan ke arah Elise, mengucapkan sesuatu, 'Terima kasih banyak, dan maafkan aku.'
Bersamaan dengan kabut hitam dan jiwa-jiwa mati, Jezebel lenyap bagaikan debu sehingga tidak tersisah lagi. Akar hitam yang mengurung Arthur dan para prajuritnya juga hilang dan mereka terbebas.
Arthur yang nampak khawatir segera berlari ke arah Elise dan memeluknya erat. Hatinya yang gusar kini telah tenang, setelah bersentuhan dengan denyut jantung wanita itu.
"Tuhan, kau selamat Elise!"
"Arthur.. Apa kau tidak bisa melihat itu?" Ujar Elise, menunjuk cahaya dibelakang Arthur yang semakin memudar.
Arthur melepaskan pelukannya dan melihat ke sekitar, termasuk arah yang Elise tunjuk. Sayangnya ia tidak menemukan yang lainnya selain debu yang tersisah.
"Elise, apa maksudmu?" Tanya Arthur.
"Itu! Aash.."
Bayangan cahaya itu meletakkan jari di depan mulutnya, untuk meminta Elise diam. Tangannya melambai-lambai, dan perlahan menghilang ke arah cahaya matahari.
"Elise, ada apa?"
Elise menggelengkan kepalanya dan memeluk erat Arthur lagi. Dia menenggelamkan wajahnya di pundak Arthur.
"Tidak apa-apa, Arthur. Aku hanya merasa sangat senang melihatnya lagi..."
"Dia? Dia siapa?"
Elise tertawa kecil dan kembali menggeleng. Arthur yang nampak kebingungan tidak melanjutkan percakapan, dan memeluk erat Elise di dalam pelukannya.
Setelah kejadian ini, Kekaisaran Leighton kembali tentram dan damai. Menara sihir bagian barat menjadi sitaan negara dan seluruh mantan bawahan Jezebel mendapatkan hukuman mati tanpa pembelaan.
Elise memiliki kehidupan baru bersama pria yang dicintainya. Mereka menaiki sebuah bukit dimana terdapat dua batu nisan yang saling berdampingan.
Nama Jezebel dicap sebagai pengkhianat besar dan dilarang keras disebutkan kembali, bahkan tidak diperbolehkan namanya tertulis di pemakaman Kerajaannya. Oleh karena itu, Elise dan Arthur membangun ulang tempatnya bersama seseorang istimewa yang telah pergi lebih dahulu.
Sudah banyak yang terjadi. Jezebel banyak melakukan tindakan diluar batas yang hampir membunuh mereka berdua. Tapi pada akhirnya, kenangan lama yang menghancurkan semua perasaan benci itu.
Arthur tidak bisa membenci sahabat kecilnya, begitu pula Elise yang mengenangnya sebagai sumber cahaya saudari kembarnya.
"Tenanglah disana,"
| Last Princess Calíope Bab 47 : Aasha [TAMAT] |
Gadis itu mengambil tisu diantara bangku supir dengan copilot dan menghembuskan hingusnya kuat-kuat. Dia tidak dapat menahan deru air mata membaca webnovel yang baru-baru ini telah berakhir.
Sang supir melirik majikannya dari kata spion tengah.
"Mba, ada apa gerangan nangis-nangis begitu? Diputusin pacar?"
Dia menyeka air mata yang hampir menyatu dengan hingusnya, lalu menjawab sang supir tidak bisa menahan sesegukannya.
"Bu-bukan pak.. Terharu.. Baca novel.. Sedih.." ucapnya patah-patah.
Supir tersebut semakin penasaran dengan novel yang gadis itu baca, dan kembali bertanya, "Ngopo toh sedih amat, mba?"
"Jadi tuh, pak.. Ada keluarga bangsawan yang punya anak kembar, tapi salah satunya.. PAK! AWAS PAK MOBIL DI DEPAN!"
Gadis itu berteriak tiba-tiba sambil menunjuk ke arah depan. Ketika sang supir sudah menatap jalan kembali, dia telah berhadapan dengan punggung mobil yang berhenti di tengah jalan.
Mobil milik gadis itu menabrak mobil yang sebelumnya telah menabrak mobil lain di depannya. Akibatnya, tiga hingga empat mobil di belakang milik gadis itu saling bertabrakan satu sama lain. Beberapa berusaha menghindar, tetapdi malah menabrak pembatas jalan yang mengarah pada jurang dangkal.
Kecelakaan beruntun ini menjadi kecelakaan terbesar yang terjadi di awal tahun 2022. Karena seluruh korban kecelakaan meninggal dunia tanpa satu orang yang bertahan. Jumlah keseluruhannya 49 korban, 4 lansia, 37 orang dewasa, dan 8 anak-anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite Villain Love Story [SLOW UPDATE]
Historical FictionAlasan Pangeran berubah menjadi jahat, disebabkan karena tokoh sampingan yang tiba-tiba saja meninggal dunia di awal bab dimulai. Jezebel Reeve Leighton, telah jatuh hati dengan saudari kembar sang tokoh utama sejak kecil. Namun sayangnya, wanita ya...