Bab 4

12.5K 1.2K 10
                                    

Aasha berlari tanpa banyak berfikir, sehingga ia melupakan tempat ia berada saat ini masih terasa asing untuknya lagipula dirinya tidak tahu letak pasti Elise berada.

Kediaman Calíope sungguh besar seperti anakan istana Kekaisaran. Bertipe lorong yang memiliki pintu kembar ruangan yang serupa, nampak lebih mirip labirin berlapis emas kuning.

Yang lebih menyulitkan, Aaron tidak mempekerjakan lebih dari 7 orang pelayan perempuan di bagian sayap kiri (Kediaman tempat tinggal darah kandung Calíope). Sebagian pekerja di kediaman ini adalah laki-laki, dan mereka berada langsung di tangan Aaron.

Sebab, Keluarga Calíope memiliki tugas Kekaisaraan yang berbahaya dan amat di rahasiakan pada malam hari. Dibalik kesejahteraannya, tidak sedikit kelompok-kelompok rahasia berusaha menjatuhkan Calíope. Oleh karena itu Aaron tidak bisa mengambil resiko dan memperketat keamanan dengan pekerja pria.

Dengan kata lain tidak mudah mencari seorang pelayan untuk dimintai bantuan di Kediaman sayap kiri. Sementara Aasha tidak ingat arah darimana ia berlari, dan dimana tempatnya saat ini.

"Putri Aasha? Mengapa anda berada disini?"

Pria berpakaian coklat kusam mengejutkan Aasha karena kedatangannya tiba-tiba. Mata coklat mudanya menatap Aasha rendah ke bawah dengan sopan dan berhati-hati.

"Kau.. Ah!" Aasha baru mengingatnya, jika tidak salah dia adalah pria yang baru ia lihat bersama Elise tadi.

"Ronald atau Arnold nama pria ini.."

"Ah?" Arnold menatap bingung ke arah Aasha.

"Maksudku, aku mengenalmu. Aku baru saja melihatmu melewati jendela kamarku bersama Elise."

Raut wajah Arnold nampak terkejut. Ya, keadaan Elise barusan sedang tidak begitu baik. Dengan sifat keras kepalanya itu, Elise pasti tidak ingin orang lain mengetahui keadaannya termasuk saudarinya sendiri.

"Itu, Putri apa anda melihatnya?" Tanya Arnold dengan ragu.

Aasha mengangguk. Matanya sengaja melirik ke kotak obat yang sedari tadi digenggam Arnold. Ketika menyadari diperhatikan, Arnold seger menyembunyikannya di belakang.

"Sepertinya anda membantu Elise banyak hal. Saya akan sangat berterimakasih." Aasha hendak menunduk namun Arnold segera mengelaknya.

"Tidak perlu, Putri! Saya tidak pantas!"

"Maksudmu, aku tidak boleh berterimakasih?" Ucap Aasha bingung.

Arnold menggeleng pelan, "Anda sudah salah paham. Ini memang tugas saya sebagai pengawal Putri Elise."

Aasha terlihat kebingungan dengan ucapan Arnold. Sebab selama ia membaca novel aslinya, dia tidak pernah mendengar Elise memiliki pengawal utama ataupun nama Arnold.

Sebelum kematian Aasha pun diceritakan Elise hidup seorang diri di Kediaman yang hanya menyandang nama keturunan Calíope.

Aasha mengurungi pertanyaan itu dan beralih ke hal lain yang menjadi alasan ia berada disana.

"Kau, katakan dengan jujur kepadaku. Apa yang tuan Harry lakukan kepada saudariku Elise?" Tanya Aasha tegas.

Tatapan Arnold dipenuri rasa bimbang. Seperti dia ditekan untuk tidak mengatakan apapun karena perintah, namun saat ini tatapan Aasha yang asing untuknya seolah-olah sedang mencengkram kerahnya dengan paksa.

"Putri.. Itu.."

Melihatnya yang begitu kesulitan membuat Aasha tidak lagi penasaran dan mengasihaninya.

"Dia hanyalah prajurit biasa yang tidak punya apa-apa. Tidak baik jika aku mempersulitnya."

"Lupakan itu. Sekarang katakan saja keadaan Elise padaku. Kali ini kau harus berbicara, jika tidak kau akan dalam masalah." Ancam Aasha.

Rewrite Villain Love Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang