Bab 27

1.2K 137 2
                                    

Di dalam gumpalan sihir sudah dipenuhi benda putih seperti es yang menutupi. Perlahan, pergerakan di dalam semakin memudar. Ralphae menjadi gelisah apa yang sedang terjadi di dalam.

Tidak lama kemudian, benda putih di dalam bergerak memberi retakan di setiap sisinya. Di tiap celahnya menembus cahaya terang berwarna biru. Sampai akhirnya benda itu pecah, memperlihatkan isi di dalamnya.

Sebuah penampakan seperti bidadari yang memiliki sinaran biru laut. Di sekitar punggung dan lengannya tampak memiliki ukiran simbol keabadian yang bersinar. Terdapat sayap yang memiliki tatahan berbentuk daun pada musim dingin, juga sepasang mata bercahaya seperti lautan yang terkena sinar bulan malam.

 Terdapat sayap yang memiliki tatahan berbentuk daun pada musim dingin, juga sepasang mata bercahaya seperti lautan yang terkena sinar bulan malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh tubuh Ralphae bergetar. Perubahan Aasha yang terjadi memang sangat cantik dan bisa membuat siapa pun manusia terpukau. Tapi jika mereka yang melihat adalah ikatan roh, maka ketakutan yang mereka lihat.

"Perwujudan artefak.."

Sayangnya, perubahan Aasha tidak bertahan lama. Bagian dadanya terasa sangat sakit, perlahan sinar tubuhnya berkurang dan redup. Setelah itu, sihir di tubuhnya kembali memberontak dan meledak.

Ledakan sihir Aasha tidak bisa ditahan hanya dengan kekuatan sihir Ralphae. Gumpalan sihirnya pun lenyap begitu tersentuh ledakannya.

Ralphae segera melindungi dirinya dengan segala sihir yang dia punya. Tetapi ia tetap terdorong hingga menghantam tembok dengan sangat keras. Seluruh benda di sekitar Aasha secara fisik hangus terbakar api biru yang menyala.

Aasha kembali ke tubuhnya semula. Namun, pada setiap lubang tubuhnya mengalir darah merah yang menghitam. Dimulai, hidung, telinga, sisi matanya hingga bagian lain. Darah yang terus mengalir tanpa henti dan tanpa alasan.

"Apa... Uhuk!" tangannya ter bercak darah karena batuknya.

Aasha yang saat itu masih dalam kondisi terkejut, mulai merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Dia sempat berpikir, apa yang sebenarnya salah dari kekuatan ini. Sebelumnya, ia merasa baik-baik saja, tapi sekarang seperti ada penolakan besar yang berakibatkan ledakan di sekitarnya.

"Apa.. Apa yang terjadi.. Aasha!"

Samar-samar terdengar suara Ralphae dari sebelahnya. Seluruh pandangannya berubah merah, pendengarannya semakin berkurang setelah melihat Ralphae beberapa kali meneriakinya suara yang tidak bisa ia dengar.

Akibat terlalu banyak kehilangan darah, Aasha menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Sesuatu mengangkat kepalanya, menompangnya dengan sesuatu yang lebih tinggi.

Matanya hampir kehilangan kesadaran sebelum dia melihat sosok wanita berambut magenta di atasnya. Dia terlihat khawatir seperti ingin menangis. Meneriaki sesuatu yang tidak bisa di dengarnya lagi saat itu.

"Ralphae..?"

•••

Aasha POV

Rewrite Villain Love Story [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang