Part 12: Pertemuan 1

3.4K 357 6
                                    

***


Hai... Terima kasih sudah membaca SUAMI Hai... Terima kasih sudah membaca SUAMI SUPERIOR. Beberapa part dari cerita ini saya hapus, karena editing dan pindah rumah ke KBM. Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk membacanya bisa langsung ke:

 Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk membacanya bisa langsung ke:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

https://kbm.id/book/detail/ba837c36-72aa-4db1-ac02-a069cc59c54e

Regards,

Ms. Ersula

***

Hati kecil Mala sebenarnya masih belum yakin untuk turut campur dalam masalah keluarga orang lain, tetapi di sisi lain dia merasa iba dengan Toni. Mala berusaha berpikir positif, ini selayaknya sebuah pekerjaan baru. Dia hanya perlu berakting dan mendapatkan uang tanpa tidur dengan pak Toni. Sungguh konyol, dirinya mencari pembenaran.

"Pak Toni, anda tampak tidak sehat?" Mala memandang Lui yang seperti biasa berdiri di belakang Toni. Mala benar-benar terkejut melihat kondisi Toni. Beberapa hari mereka tidak bertemu, hari ini Toni terlihat lemas, pucat dan lebih kurus.

"Demamnya sudah turun, kondisi tuan Toni sekarang baik-baik saja," jawab Lui merapikan letak kursi roda Toni.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih, kamu telah datang untuk membantuku, Mala." Suara Toni terdengar serak.

"Tidak perlu canggung Mala, anggap saja ini rumahmu." Toni menatap Mala yang tampak bengong memandangi rumahnya. Mala menoleh dan berusaha tersenyum.

Mereka sampai di ruang makan, meja makannya bahkan sebesar toko kue Mala. Mala sampai bingung, mengapa orang kaya memerlukan meja makan sebesar ini? Mala sampai membesarkan matanya.

"Cincin itu tampak bagus di jarimu Mala," ucap Toni. ".... Terima kasih, Mala."

Mala hanya tersenyum, Toni terlihat sangat pucat. Tapi Mala menyukai semangatnya untuk bertemu dengan anaknya. Mala memegang tangan Toni, tangannya terasa sangat dingin.

"Semoga, anak bapak juga akan senang bertemu dengan anda," hibur Mala.

Toni melirik Mala, karena penasaran akhirnya dia menyuap sup panas di depannya itu.

"Oh, benar ini enak," sahut Toni. Mala tersenyum mendengar itu.

"Hehehe..." Mala tertawa kecil. Dia tampak senang Toni pun akhirnya menikmati makan malamnya.

Bagi Mala, melihat Toni sebenarnya merindukan sosok ayahnya. 

°°°

Suami Superior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang