Part 52: Menutup dan membuka

3.6K 320 10
                                    

***

Hai... Terima kasih sudah membaca SUAMI SUPERIOR. Beberapa part dari cerita ini saya hapus, karena editing dan pindah rumah ke KBM. Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk membacanya bisa langsung ke:

 Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk membacanya bisa langsung ke:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

https://kbm.id/book/detail/ba837c36-72aa-4db1-ac02-a069cc59c54e

Regards,

Ms. Ersula

***

"Ini pertama kalinya kamu datang kemari setelah hari pemakaman?"

Hydan membuka kacamata hitamnya. Dia mengangguk menjawab pertanyaan Mala, sudut bibirnya tersenyum. Mala tahu, dia memalsukannya. Mata Hydan terasa meredup, tampak lelah.

"... Kamu tidak tidur lagi Hydan?" Mala mengusap rambut Hydan.

"Aku tidak bisa tidur." Rahang Hydan melunak saat Mala mengusapnya.

"Aku mencoba untuk melawan semua trauma di rumah itu. Kamu lihat, aku tidak tempramental lagi kan?" Hydan memaksa menyunggingkan senyumnya.

"Hydan..." Mala melihat kesedihan mendalam. Tiba-tiba ada rasa bersalah, Mala seperti ingin membuat semuanya mudah untuk dijalani padahal ini berat untuk Hydan.

"Maafkan aku, jika aku terlalu memaksamu..."

"Bukan... bukan salahmu, sayang. Memang waktunya sudah tiba, aku harus menghilangkan semua rasa sakit itu. Jangan khawatir, aku baik-baik saja." Hydan mengecup tangan Mala. Tapi Mala masih tampak berwajah khawatir.

"Bahkan dokter saja tidak bisa menolongku. Aku sudah pernah konsultasi. Hanya saja waktu itu memaafkan ayahku masih sulit. Memang semuanya tergantung pada diriku... Aku sudah harus siap melepas luka itu demi diriku dan kita." Hydan menepuk tangan Mala. Matanya mulai berbinar. Dia tidak ingin merusak rencana mereka.

Mala diam. Matanya berkaca-kaca. Pria yang tampak gagah itu begitu menyimpan luka masa lalu yang menyiksanya. Air matanya tidak bisa terbendung lagi.

"... hei.. jangan menangis, Mala. Aku sudah lebih baik dari yang dulu. Aku sedang berusaha... Jangan khawatir ya?" Hydan mengecup dahi Mala. Mala mengangguk.

Apapun yang terjadi nanti. Kita harus sama-sama kuat. Jangan memikirkan hal buruk lagi, Hydan. Aku akan selalu bersamamu. Terima kasih. Aku sangat mencintaimu," bisik Mala.

Aku juga begitu mencintaimu.

Aku mempersiapkan tempat sederhana di ujung hatiku,
Aku bangun di dalam diriku sejak bertemu denganmu,
Tapi aku hias dengan kemewahan Yang penuh rasa cinta,
Cinta yang tidak akan pernah surut.

Janjiku sudah terucap menemanimu disaat suka dan duka...

Terima kasih
Kamu mengangkat tanganmu
kuselipkan cincin untuk mengikatmu.

Istriku.

Suami Superior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang