Part 53: Tidak bernafsu?

5.2K 313 3
                                    

***

Hai... Terima kasih sudah membaca SUAMI SUPERIOR. Beberapa part dari cerita ini saya hapus, karena editing dan pindah rumah ke KBM. Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk membacanya bisa langsung ke:

 Bagi kawan-kawan yang tertarik untuk membacanya bisa langsung ke:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

https://kbm.id/book/detail/ba837c36-72aa-4db1-ac02-a069cc59c54e

Regards,

Ms. Ersula

***

"Hydan, kamu merusak ritsleting gaunku?" Mala kebingungan. Model gaun pilihan Hydan ini memang model tertutup, turtleneck dan lengan panjang. Mala mengerti kenapa banyak pengantin memakai pakaian yang seksi, mungkin supaya suaminya gampang membukanya.

Hydan cuma bengong. Dia menatap patahan besi ritsleting di jarinya.

"Jadi, bagaimana?" Mala menatap Hydan yang menindihnya. Hydan malah tertawa, menurutnya ini sangat lucu.

"Apanya yang lucu, bagaimana aku bisa membuka gaun ini?" Mala panik dan segera membalik punggungnya ke cermin meja rias. Mala mencoba menarik ujung kerah gaun itu. Tetap tidak bisa!

"Hydan! Tanggung jawab." Mala cemberut, Hydan masih saja tertawa di ujung ranjang.

Hydan pun berdiri tapi dia pergi ke kamar mandi. Mala menghela napasnya. Dia merasa tidak diperdulikan suaminya itu.

"... Sudah biar aku mengguntingnya." Hydan keluar dari kamar mandi sambil membawa gunting.

"Tapi ini masih terang, orang- orang di rumah masih beraktifitas. Aku tidak yakin kita akan melakukannya," ucap Hydan. Mala melebarkan matanya.

"Hydan? Siapa tadi yang mengajak ke kamar?" Mala membalikkan badannya. Wajah manis itu kembali cemberut. Hydan tertawa. 

"Baiklah, kita tunggu nanti malam saja." Mala mendorong Hydan. Hydan memiringkan kepalanya, heran.

"... Kamu yakin?"

"Yang minta ke kamar tadi kamu, bukan aku." Mala turun dari atas meja. Dia menuju lemari pakaiannya.

"Kamu marah, sayang?" tanya Hydan.

"Aku bukan tidak mau..." Hydan mencoba menjelaskan.

"Ayo keluar, kamu lebih mementingkan orang-orang di luarkan?" Mala ketus membuang wajahnya. Hydan menghela napasnya.

Suami Superior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang