Goresan Luka [END]

Senja

Senja sore ini terasa berbeda langit lebih gelap dan rintik hujan jatuh berhamburan ke bumi membasahi setiap inci di dalam bumi.

Di balkon rumah sederhana itu terlihat seorang gadis sedang menikmati senjanya yang di basuh hujan. Menadahkan kedua tangannya, memejamkan kedua matanya menikmati setiap tetes air hujan yang membasuh kedua telapak tangannya.

Gadis mungil itu sangat menyukai hujan dan senja dia tak pernah absen untuk menikmati keduanya, dia selalu punya banyak cara untuk menikmati hal itu.

Gadis cantik itu merasakan sentuhan di punggungnya lama kelamaan berubah menjadi sebuah rangkulan. Ada tangan lain di balik punggungnya yang memeluk erat pinggang kecilnya itu, membawa tubuhnya semakin dekat kedalam pelukan orang di belakangnya. Gadis di belakang itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Gracia, pelukannya pun semakin di pererat sedikit ciuman menyelinap di atara rambut pendek Gracia.

"Ahhhh, mau meluk apa mau ngebunuh si ci?" Ucap Gracia yg mulai merasakan sesak akibat pelukan yang terlalu erat itu. Ia membalikan tubuhnya sembari menatap kedua mata gadis yang sedikit lebih tinggi darinya. Shani menarik tubuh gadis yang berada di hadapannya kedalam pelukannya. Hingga tak tersisa jarak diantara keduanya.

Cupp...

Shani merasakan sentuhan ringan di bibirnya. Gadis yang kini berada tepat di pelukan Gracia adalah Shani Indira sahabat Gracia.

Plakkk...

"Aww...Sakit ci," ucap Gracia sesaat tangan Shani mengenai pipi putih Gracia. Ia merasakan perih di pipinya akibat tamparan ringan itu.

"Lagian main nyosor aja...," Gracia tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu. Bibir sexy Shani sengaja di buat manyun mengisyaratkan kalau dia kesal dengan tingkah Gracia yang sering kali mencuri ciuman di bibirnya.

Entah mengapa bibir gadis itu berasa candu bagi Gracia dia selalu ingin melumat bibir gadis berwajah bidadari.