•
•
•
Suara langkah kaki terdengar sayu-sayu menuruni anak tangga, nada hentakannya memberikan sebuah irama yang santai menemani sang bunda yang sedang asik menyantap sarapan.
"Selamat pagi Bunda!!! Ucap Shani sembari mencium pipi Bundanya lalu mencium pipi gadis di sebelahnya yang sedang asik dengan sarapannya. Shani lalu memamerkan sebuah kue tar berbentuk hati.
"Wah makasih sayang," balas bunda dengan sebuah ciuman dan pelukan. Sebuah pelukan yang sangat hangat sehangat kasih sayangnya.
"Astaga bunda maaf Gre lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun Bunda," ucap Gracia, ia benar-benar lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun Bunda.
"Kamu mah emang selalu lupa ge, kamu selalu melupakan hal-hal yang menyangkut tentang kami, tapi herannya kamu gak pernah lupa sama Anin! Gerutu Shani panjang lebar, ucapannya seketika membuat mood Gracia rusak, entah kenapa akhir-akhir ini Gracia sangat sensitif sekali dengan hal-hal yang menyangkut tentang Anin.
"Kamu ini seperti tidak pernah jatuh cinta saja, ketahuilah nak seseorang yang sedang jatuh cinta akan selalu memprioritaskan orang yang dia cintai...," Ucapan bunda seketika membuat ketegangan sendiri di ruangan itu.
"Sudahlah jangan di perpanjang bunda, dia mana paham tentang cinta. Gracia berangkat duluan ya bunda! Gracia pun bangkit dari duduknya merapikan sisa makanannya. Setelah itu ia berpamitan pada bundanya
"Ga paham kamu bilang. Aku sangat paham apa itu cinta Ge, bahkan aku paham betul bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak pernah mencintai kita dan aku juga paham bagaimana sakitnya...," ucap Shani samar-samar tapi masih bisa di dengar oleh orang di sebelahnya. Seketika bunda menatapnya sendu.
"Apa mungkin anak ini....," batin Ve.
"Oh yah bun hari ini Shani bakalan pulang telat...," ucap Shani sambil mengunyah roti selai kacangnya.
"Pasti mau menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak berguna," Ve udah sangat frustasi dengan kelakuan anak satu-satunya ini.
"Aduh bunda bisa gak sih tiap pagi itu ganti topik pembicaraan selalu saja itu yang dibahas! Ucap Shani memanyunkan bibirnya.
"Hehe becanda sayangku....," cubit gemas bunda dikedua pipi milik Shami, Shani membalas dengan sebuah senyuman.
"Nanti sore Shani mau mampir ke toko buku dulu bun,"
"Loh mau beli buku apa lagi, emangnya belum cukup apa buku-buku yang ada di rak buku kamu itu??"
"Toko buku yang satu ini beda bunda, aku mau mampir aja bentar kalau ada novel yang aku suka yah aku beli kalau gak ada yah aku ngopi-ngopi cantik....," Sahutnya sambil menaikan kedua alisnya nakal.
Shani itu hobby membaca, dia lebih rela gak dapet uang saku dari pada gak dapet beli novel yang lagi best seller.
"Shan! Panggil Ve. Ucapannya sedikit tertahan lalu tiba-tiba saja Ve mengambil nafas berat mengatur nafasnya perlahan-lahan lalu melanjutkan omongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Luka [END]
Ficção AdolescenteCinta memang misteri yang selalu di cari anak manusia. Karna cinta adalah konsumsi hati, bagian terpenting dalam jiwa manusia. Maka, begitu menyakitkan dan menyedihkan saat cinta harus terlebur hancur berkeping-keping. Kisah tentang semua luka yang...