Cinta memang misteri yang selalu di cari anak manusia.
Karna cinta adalah konsumsi hati, bagian terpenting dalam jiwa manusia. Maka, begitu menyakitkan dan menyedihkan saat cinta harus terlebur hancur berkeping-keping.
Kisah tentang semua luka yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author pov
Sampai kapan aku harus begini? Mencintaimu walau kau tak tahu Membiarkan semua berjalan apa adanya Bahagia ku walau hanya melihat bayangan mu Sesungguhnya aku sangat mencintaimu Gre Tulus dan itu berlaku untuk selamanya..
Saat jantung ini masih berdatak akan ku pastikan kamu aman dan bahagia walaupun nantinya tidak denganku Tolong sadar lah akan cinta lain yang hadir untuk mu bahkan lebih besar yang rasa cinta yang aku miliki untukmu... Maaf karena aqku membiarkan kau terluka karena ulah ku, ketahuilah aku pun terluka Gre...
(Monolog di atas di tulis oleh ghegee3, makasih untuk sumbangan kata-kata yang sangat indah dan sarat makna. Love buat kakaknya 😘😉)
Anin kembali menghapus air matanya. Ingatannya dengan Gracia bagaikan kaset rusak yang terus berputar-putar di kepalanya.
"Udah nangisnya?" tanya Ariel yang duduk di sebelah Anin. Lalu menyenderkan kepalanya di bahu sahabatnya itu.
"Gracia udah pulang Riel?"
"Udah setelah selesai introgasi gua doi langsung cabut." kata Ariel dengan tenangnya, berbeda dengan Anin yang sudah mengubah posisinya menjadi dududk lebih tegap lalu menghadap Ariel.
"Lu engga ngomong macem-macem kan?"
"Engga Nin, ya kali gua ngomong macem-macem sama dia."
"Bener?" selidik Anin, entah kenapa dia tidak mempercayai Ariel, secara Ariel tuh punya sifat yang ceplas-ceplos.
"Gua cuman bilang kalau lu abis putus sama Nabil."
"Arielllllllll....." teriak Anin,benar saja dugaan dia.
Ah.... secara tidak sengaja Ariel membuat petaka buat dua orang yang begitu di sayanginya, tidak Gracia menempati tahta tertinggi kini di hati Anin.
Di lain tempat_
Vino menghentikan laju motornya setelah memasuki kawasan perumahan elit di Jakarta. Tanpa di pinta Shani sudah turun dari mogenya Vino.
"Tunggu bentar ya, aku mau nganti mobil sekaligus mau bawa sesuatu buat mama kamu kan mau mampir ke rumah kami."
Shani hanya menanggapi dengan anggukan, tenaganya sudah habis untuk sekedar berdebat dengan Vino saat ini.