Gracia, malam dan hujan...

652 60 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






































































* * *

























































Selama perjalanan menuju tempat parkir gandengan Gracia sama sekali ga mau lepas sampai setibanya mereka di dalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama perjalanan menuju tempat parkir gandengan Gracia sama sekali ga mau lepas sampai setibanya mereka di dalam mobil.

"Ge, mau sampai kapan kamu kaya gini terus? Aku susah lho nyetirnya kalau kamu kaya gini," ucap Shani lembut, tangannya mengelus surai hitam Gracia.

Seketika Gracia yang tadi rebahan di pundak Shani bangkit, menampilkan wajah cemberutnya yang membuat Shani tak henti-hentinya tersenyum.

"Kamu kenapa si Ge, hmm?" tangannya kembali mengelus-elus pipi Gracia.

"Ishhh....Habisnya kamuuuuu...," ga usah di bayangin gimana gemesnya anak itu ngomong gitu, nanti meleyot lho.

"Lho ko aku di salahin?" tatapan Shani belum beralih ke mana pun, masih fokus menatap dengan intens kedua mata bulat milik Shania Gracia.
























Tok.....Tok....Tok....



























Sampai akhirnya terdengar ketokan di kaca mobil Shani, nah ini nih si perusak suasana. Emang bener ya jangan berduaan di tempat sepi karena orang ketiga nya setan.

"Emang setan ni author, gua di katain setan. Woiiii buka apa gua mau nebeng!" teriak wanita tinggi kurus berambut panjang. Dua manusia di dalam hanya bisa terkekeh geli mendengar ucapannya.

Goresan Luka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang