Indahnya luka pada kisah

488 53 7
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

°

°




















































* * *





















Bisa hidup bahagia adalah keinginan hampir semua orang. Salah satu yang menjamin kebahagiaanmu adalah ketika kamu punya sikap ‘mau menerima’. Tak perlu berkeras hati atau membebani diri sendiri dengan enggan menerima kenyataan. Bukankah hidup selayaknya dijalani dengan bahagia dan sederhana?

Dia yang tak tertakdir kan untukmu memang layak direlakan. Saat kalian tak diijinkan untuk bersama, maka masing-masing pasti akan bertemu pasangan yang bisa mendamaikan. Jangan berusaha melawan karena kamu dan dia sama-sama berhak bahagia. Berbahagia dengan menerima cinta lain yang lebih menentramkan.

Gracia baru saja sampai di rumahnya. Dari kejauhan matanya memicing menemukan sosok cewek tengil. Dia hanya memandangnya malas.

"Kamu kenapa Gre? Tanya Beby, menyentuh wajah memar Gracia.

"Mendingan lu balik, kalau niat lu ke sini nunggu ci Shani. Mendingan lu balik sekarang! Titahnya dingin. Beby semakin bingung di buatnya. Ada sesuatu yang sedang terjadi.

"Kenapa gua harus balik, gua ke sini buat ketemu Shani." Katanya kekeh.

"Terserah, gua udah memperingatinya kalau nanti lu sakit hati itu salah lu. Kenapa ngeyel."

Gracia baru saja ingin melangkah kan kakinya, namun keburu di tahan pundaknya oleh Beby.

"Ikut gua ke rumah, biar gua obati lula lu. Kalau lu balik dengan ke adaan kaya gini yang ada lu bikin bunda tambah khawatir." Sejenak Gracia terdiam memikirkan ucapan Beby. Ada benarnya juga si jenong ini. Sekilas itu lah pikiran Gracia.

Ketika keduanya ingin beranjak ke kosan Beby baru saja Shani tiba di antar oleh sosok seorang lelaki yang mencuri perhatian Beby.

"Udah gua bilang kan tuh, ngenyel si lu jenong! Katanya lalu merebut kunci kotor milik Beby tidak lupa si empunya motor ikut di tarik paksa oleh Gracia.

Pandangan Beby dan Shani saling bertemu, saling bertukar luka satu sama lain. Ada rasa bersalah yabg tiba-tiba ikut hadir mengisi gemelut kacaunya hati Shani.

Goresan Luka [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang