•
•
•
Sejak pertama Shani mengenal cinta saat itu dia mengenal apa itu sakit dan terluka. Rasa yang selalu membuatnya bisu untuk mengungkapkannya, dia tetaplah orang yang sama orang yang memaksa Shani untuk menyimpan rasa ini sendiri tanpa berani ia mengungkapkannya.
Kini jarak antar Shani dan Gracia semakin jauh untuk di gapai bahkan tidak mungkin untuknya bisa berharap lebih dari kisah diantara mereka.
Shani tertunduk di balkon kamarnya menikmati udara malam itu sendiri, dulu waktu Gracia masih belum menyibukkan dirinya dengan segala hal tentang Anin setiap sore ia akan berdiri di sini bersama Gracia untuk melewatkan waktu senjanya bersama. Kali ini Shani terpaksa sendiri melewatkan senja yang sangat di sukai sahabatnya itu, dan entah mengapa ia pun ikut jatuh cinta dengan senja itu.
"Ci," peluk Gracia dari belakang, tangannya melingkar di pinggang Shani, Shani memejamkan matanya menikmati sentuhan di pipinya, Shani sangat menyukai tiap kali Gracia diam-diam mencuri ciuman di pipinya. Bahkan ciuman pertamanya pun telah di curi oleh bibir mungil milik Gracia. Mungkin setiap kali Gracia menciumnya, bagi dia itu tidak berarti apa-apa untuknya tapi lain halnya dengan Shani, ciuman itu menjadi candu baginya rasanya ia ingin selalu mendapatkan itu setiap saat.
Shani membalikan tubuhnya, Gracia menarik pinggang Shani membawanya kedalam pelukannya, Shani menyandarkan kepalanya di dada tegap Gracia, Gracia mencium kening gadis yang sudah dianggapnya kakak itu.
"Kamu tahu ga ci, hari ini tuh aku lagi bahagia banget, karena itu ingin rasanya aku membagi kebahagian ku dengan cici ku yang cantik ini...," Ucapnya, Shani melepaskan pelukan Gracia dari tubuhnya, memandang gadis di hadapannya.
"Apa kamu bilang tadi? Cici mu! Ish..Apa yang kamu harapkan Shan, hubungan kalian cuman di anggap hanya sebatas kakak adik, jadi berhenti untuk berharap lebih! Gumamnya dalam hati.
Shani mengambil nafas berat lalu menghembuskan nya kasar.
"Kenapa ci?" Tanya Gracia polos.
"Bodoh! Jangan panggil aku cici, aku sama kamu cuman beda setahun jadi jangan panggil ku cici, aku engga suka...!Bantah Shani, ia berjalan menuju ranjang duduk di tepi ranjangnya sambil memeluk kedua lututnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Luka [END]
Teen FictionCinta memang misteri yang selalu di cari anak manusia. Karna cinta adalah konsumsi hati, bagian terpenting dalam jiwa manusia. Maka, begitu menyakitkan dan menyedihkan saat cinta harus terlebur hancur berkeping-keping. Kisah tentang semua luka yang...