14. Butiran Garam

3.3K 286 9
                                    

Bright selalu menyalurkan rasa aman dalam dekapan. Jarum jam berdetak begitu lambat. Di apartemen pukul 17.00 win sedang menunggu pujaan yang selalu menjadi dambaan hatinya. Mengenakan pakaian terbaiknya. Entah akan dibawa kemana, win tidak tahu. Menunggu begitu lama akhirnya Bright sudah datang mengetuk pintu apartment.

"Iihh kamu lama banget, aku udah nunggu tahu daritadi!!" Win merajuk, jelas saja sekarang sudah pukul 18.20

Bright mendekati win dan memeluk pinggang ramping win yang sedang berdiri di samping pintu apartemen.

"Maaf sayang tadi Mike menelfon ada masalah mengenai laporan yang akan dikirimkan ke klien"

"Hmm" masih merajuk dengan bright

"Pacar aku masih ngambek, yaudah nggajadi jalan. Aku pulang dulu ya" pura pura Bright membuka pintu untuk keluar

"Aaaa~ jangan pergi, aku udah nunggu masa nggajadi jalan" memeluk tubuh Bright dari belakang.

Cup


Dikecup pipi win sebelah kanan.

"Yaudah ayo, aku mau ajak kamu ke tempat yang kamu pasti suka"

"Kemana?" Sangat antusias jika diajak pergi

"Rahasia baby, ayo jadi pergi ngga?"
.

.

.
Ditemani temaram lampu dari puncak gedung memperlihatkan ramainya jalanan yang bingar.

Ditemani temaram lampu dari puncak gedung memperlihatkan ramainya jalanan yang bingar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Win menatap meja yang tertata dengan kue ulang tahun yang mewah dan romantis.

"Phi bright, apa ini tidak terlalu mewah?" Win senang mendapatkan momen seperti ini.

Win tidak enak dengan Bright, bukan karena dia tidak suka. Namun, sesuatu yang disiapkan bright begitu mewah baginya.

"Apapun untukmu sayang. Ini adalah hari ulang tahunmu, lagian kita juga belum pernah dinner seperti ini kan"

Langsung win memeluk Bright dengan erat, tersirat ucapan terimakasih dan sayang yang tak mampu mulut ungkapkan.

"Phi Bright, maaf jika aku selalu merepotkanmu"

"Tak mungkin kamu merepotkanku. Sekarang duduk dan ucapkan semua harapanmu"

Mengepalkan telapak tangannya sembari memejamkan mata, win merapalkan untaian bait dan asanya yang dia inginkan untuk tuhan.

"Aku berharap, phi Bright dan Ken tidak pernah meninggalkanmu"


Itu yang selalu ada dari akhir aminku.


"Selamat ulang tahun metanya bright, selalu hidup dengan baik ya" doa bright untuk Win.

"Aku tak akan pergi meninggalkanmu sayang, jangan pernah takut" perkataan bright selalu menenangkan.

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang