25. Ingkar

3K 269 27
                                    

Setelah Bright dan Win akur kembali dan tak ada kesalahpahaman lagi, mereka menjalani hari-harinya dengan bahagia bersama. Layaknya anak remaja yang sedang jatuh hati di setiap harinya.

.

.

.

.

Hari kemenangan bagi win telah tiba. Win bersiap siap berangkat menuju ke kampus. Win pastikan jika ini adalah salah satu hari paling bahagia dan berkesan dalam hidupnya.

Win langsung menemui sahabatnya untuk menunggu prosesi acara dimulai. Raut wajah para mahasiswa terpasang bahagia, begitu juga dengan sahabat Win.

"Heii Khao sini!" Teriak Jeje memanggil Khao yang baru saja tiba.

"Tumben lo udah sampai aja, biasanya paling ngaret" sindir Khao kepada Jeje.

Mereka tertawa bersama.



...



"Ngalamun aja lo, harus bahagia dong. Kita lulus anjir" Jeje yang memahami isi hati win

"Iya nih si win, malah ngalamun"

Win selalu mengedarkan pandangannya ke segala ruang, mencari Bright. Karena Bright sudah janji untuk menemui win di acara wisudanya.

"Kok phi bright ngga dateng ya Khao" win memainkan jari-jari lentiknya cemas

"Mungkin dia telat win, lo tenang aja" tangan khao mengusap punggung win sebagai pengantar rasa tenang.

"Apa dia lupa kalo hari ini gue wisuda?" Win terus meramal hal yang membuat hatinya semakin berisik

"Jangan mikir yang aneh-aneh, percaya sama gue"

"Sttt, mending fokus aja sama acaranya" Jeje yang turut bingung, berusaha menghentikan kecemasan win

Setelah berjam-jam para mahasiswa sudah resmi menjadi seorang sarjana. Kemudian mereka memilih untuk foto-foto dengan orang terkasih. Win dan sahabatnya pun melakukan hal yang sama. Namun, win selalu mengedarkan pandangannya ke berbagai sudut tempat untuk mencari Bright.

Sahabat Win sudah pergi meninggalkan win karena mereka sudah ditunggu oleh keluarga dan orang tersayang lainnya.

"Winiee sayang~" rungunya menangkap suara yang begitu familiar.

Ya, siapa lagi kalau bukan Gulf. Dia berlari dengan merentangkan tangan sembari menenteng buket bunga mawar merah yang besar. Disusul Mew yang ikut berlari dibelakangnya sembari menggendong Chaca.

"Adiknya kakak udah lulus saja, congratulation sayang. Semoga ilmunya berguna buat orang banyak ya, kamu hebat Winnie" dipeluk dan dicium pipi win oleh Gulf.

"Makasi ya kak, win sayang banget sama kakak" dengan senyum yang merekah namun nada bicaranya berbanding terbalik.

"Heii, kenapa kamu sedih hah?, Apa kamu tidak suka jika kakak datang?" Gulf tidak suka jika win sedih. Karena dia sangat sayang dengan adiknya ini.

"Tidak apa-apa kak, Winnie seneng banget kakak bisa datang"

Win mengalihkan pembicaraan agar tidak semakin diintrogasi oleh Gulf.

"Haloo Chaca. Udah gede aja. Sini uncle gendong" Mew menyerahkan Chaca untuk di gendong win.

"Selamat ya win. Oh ya, gue ngga lihat Bright, Bright belum dateng win?" Mew melontarkan kata yang membuat win kembali sedih.

Win diam.

"Win juga tidak tahu bang, mungkin lagi sibuk"

Gulf menyadari perubahan win, langsung Gulf senggol lengan tangan Mew untuk memperingati.

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang