28. Diobati

2.6K 228 9
                                    

Sudah sebulan Win menjalankan pekerjaannya dengan baik.

Namun kali ini Win membuat kesalahan. Dia lalai tidak membawa berkas yang Bright butuhkan untuk meeting dengan perusahaan penting.

"Silahkan tuan Bright, saya persilahkan anda atau sekretaris anda untuk memulai memaparkan presentasi"

Bright mengangguk singkat. Mike mencari berkas atau hard file yang akan digunakan untuk bahan presentasi.

"Sorry Bright, kayaknya file yang bakal dipake buat presentasi nggak ada" bisik Mike di sebelah Bright.



Bright terkejut, dia langsung menatap Win tajam.

"Maaf tuan-tuan sekalian, sepertinya kami mengalami kendala, file yang akan kami gunakan tertinggal" ucap Mike kepada seluruh forum.

Win yang sedang duduk di sebelah kanan Bright pun bingung.

"Kenapa file yang saya minta tidak dibawa Win?!" Tanya Bright tegas.

Win kaget, Bright membentaknya?? Astaga, Win sangat takut. Baru kali ini Bright berbicara dengan nada tinggi.

Walaupun Bright memperlakukan Win layaknya karyawan lain jika di depan banyak orang, namun kali ini Bright benar-benar membentaknya.

Tapi dia sadar jika dia salah.

"Auuww maaf tuan, sepertinya tertinggal di apartemen. Bisakah saya meminta waktu sebentar untuk mengambil?" Pinta Win takut.

"15 menit!" Titah Bright

"Hah? itu terlalu cepat tuan, bole-"

Ucapan Win terpotong oleh Bright.

"10 men-" ucap Bright.

"Aah iya 15 menit, saya permisi tuan" Win buru-buru keluar ruangan meeting.

"Maaf, kalau begitu saya izinkan untuk Tuan Jack memaparkan terlebih dahulu" titah Bright.

Win lari keluar kantor Bright menuju Apartemennya. Jarak apartemen dengan Kantor kurang lebih 35 menit, tapi dengan teganya Bright meminta 15 menit.

...


Win melihat bus yang berhenti di depan halte. Saat win berlari untuk mengejar bus tersebut tiba-tiba Win terjatuh kesandung lubang trotoar.

"Awww win bodoh shh" Win kembali bangkit dan berlari menuju bus yang hampir melaju.

"Tungguuuu!!!" Teriak kepada supir

Untungnya supirnya mendengar teriakan win.

Setelah sampai ke apartemen, Win langsung mencari berkas yang dibutuhkan.

Dengan kecepatan penuh win kembali kantor untuk menyerahkan berkas kepada Mike. Win kembali berlari menuju halte, kakinya terasa perih dan sangat sakit. Namun, bukan saatnya mengeluh. Dipikirannya hanya bagaimana caranya agar berkas ini sampai tepat waktu.



....

Win telah tiba di kantor dengan keadaan yang berantakan dan nafas yang tersengal.




"Terimakasih tuan Vachirawit atas kerjasamanya. Saya harap kita dapat bekerjasama dengan baik" Para petinggi yang lain turut berjabat tangan bersama Bright.

Meeting berjalan lancar, hanya kendala berkas saja yang mengganggu, untung saja Win mampu mengatasinya.

.

.

.

Kini Win sedang duduk di kursi kerjanya, tepatnya persis di depan ruangan Bright. Awalnya meja itu milik Mike, namun Bright mengubah menjadi milik Metawin.

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang