"saya sudah di depan"
Tut...tut...tut...
Panggilan telfon yang belum dijawab oleh win sudah dimatikan begitu saja.
"Aku duluan" ucap win tiba-tiba.
Dia buru-buru meninggalkan temannya dengan raut yang tak bisa ditebak.
Terlihat mobil mewah yang terparkir apik di parkiran kampus. Win tahu jika Bright sedang marah. Win berjalan dengan gugup dan cemas.
Menyapa bright yang sedang bersandar di depan mobil.
"Phi Bright sudah lama? Tanya win basa-basi
"Masuk!" Bright memutar badannya masuk ke mobil
Win merapalkan doa yang siapa tahu bisa menenangkan hatinya.
"Mau jemput Ken dulu phi?" Tanya win kembali.
Bright tetap diam.
...
Selama diperjalanan mereka hanya diam, win bingung harus berbicara apa. Seolah bakat ngocehnya seketika menghilang.
Bright mengemudi dengan kecepatan yang sangat cepat. Win takut, ini bukan Bright yang biasa bersama meta.
"Phiii bright jangan ngebut, aku takuttttt!!!" Win berteriak sembari tangannya memegang lengan Bright.
Bright tidak menggubris Win.
Sesampainya di mansion, bright langsung membuka pintu mobil sebelah win dan menarik tangan win dengan sedikit kasar
"Aww sakit, pelan-pelan phi"
Bright tidak peduli, dia tetap membawa win ke kamarnya.
Para maid yang berpapasan ataupun yang melihat tuannya marah hanya bisa diam.
Di depan kamarnya Bright langsung menutup pintu dengan kasar dan mendorong win di balik pintu.
"Kamu kena-hmppp" bibir Win dibungkam oleh ciuman Bright.
Bright melumat habis-habisan bibir win, matanya seolah berubah menjadi bola api.
Nafas Bright sangat menggebu-gebu. Naik turun tak beraturan.
Cukup lama mereka ciuman bright membawa win berbaring di ranjang. Tangan bright membuka kancing kemeja putih win dengan tidak sabaran.
Memasukan tangannya mencari gundukan kenyal favoritnya, bright remas dan elus nipple win dengan kasar.
"Phii-hhh ahhh"
Desahan win membuat tombol aktif Bright semakin menyala. Dilumat dada win dengan penuh nafsu.
Mulut Win terbuka erotis. Dikecup setiap sisi wajah win, leher, dan dada win hingga muncul bercak merah.
Bright menjeda aksinya.
Nafsu bright memuncak tak tertahan. Hingga tangannya menuju ke resleting celana Win. Air mata Win terus mengalir. Lagi-lagi Win menangis dalam diam.
"Kamu kenapa hikss?" Tanyanya halus cenderung terbata-bata.
Win menatap mata sang kekasih. Bright terdiam.
Menggelosor di bawah ranjang dekat kaki win.
"Maaf ta" tangannya menumpu kepala.
Kenapa dia bisa sekasar itu batinnya.
Win mendudukan dirinya di ranjang, menatap Bright tidak percaya.
"Hikss" Win tak mampu menjawab dan hanya menangis.
Bright mendongak ke arah wajah win.
Mendekat dan menggenggam tangan win lalu dikecupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)
Humorbait cerah untuk pemenang// Bulan ramai benar kunikmati hawanya Bersua dengan anak Adam yang kutemui Ku amati setiap geriknya dengan senang Dia ramah dan pemilik senyum indah Tak mengelak, bahwa aku jatuh suka Hatiku perlahan di genggamannya Setiap...