78. Sayang Buna

1.9K 175 27
                                    

Sore yang cerah berpadu angin sepoi, Win yang sedang duduk di taman sembari memangku Ben menemani Ken yang sedang bermain dengan Molly, Kelinci kesayangannya.

Sore yang cerah berpadu angin sepoi, Win yang sedang duduk di taman sembari memangku Ben menemani Ken yang sedang bermain dengan Molly, Kelinci kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, jangan di sana nanti kamu kepanasan. Disini saja nak" Teriak Win memperingati Ken.

Ken berjalan mendekat ke arah ibu dan adiknya sembari membopong kelincinya

"Buna, Kapan Daddy akan pulang?" Tanyanya saat sudah duduk di samping Win.

"Emmn Daddy bilang besok sore sayang, memangnya kakak rindu sekali sama Daddy?"

"Sedikit"

Setelah acara 'mari berlibur ke pantai' Bright diharuskan untuk ke luar kota selama 3 hari. Win memaklumi suaminya yang super sibuk, namun di sisi lain Win juga bahagia karena Bright bisa membagi waktunya untuk keluarga.



"Hayoo bilang aja kalau anak Daddy yang cengeng ini rindu sama Daddy yang tampan" Bright mengagetkan mereka berdua.

"DADDYYYYY, KEN RINDU DADDY HAHAHAHA" Ken berlari menghampiri ayahnya yang baru saja sampai.

"Loh Mas Bri kok sudah pulang? Katanya besok?" Win bertanya dengan bingung.

"Soalnya udah kangen sama jagoan-jagoan Daddy ini"

"Sini Daddy gendong" Bright ingin mengangkat Ken namun Win mencegahnya.

"Cuci tangan terus ganti baju dulu mas kalau bisa mandi gih" tegur Win.

"Daddy mandi dulu ya boy" Bright tak acuh dengan atensi Win.

"Tumben gue nggak di kiss" batin Win.

Bright berjalan melenggang begitu saja meninggalkan Win dan kedua anaknya.

"Sus, nitip mereka ya. Saya mau ngurus Daddynya anak-anak dulu"

"Siap Nyonya"

"Sayang sama sus dulu ya, Buna mau ke Daddy sebentar"

"Iya Buna" Jawab Ken.
.

.

.
"Mas lagi mandi ya?" tanyanya karena di kamar tidak ada suaminya.

Win memilih menuju walk in closet untuk mengambil pakaian untuk dipakai suaminya. Win sangat senang karena setelah tiga hari tidak bertemu, akhirnya dia bisa memeluk kembali suaminya.

"Aku siapin bajunya di sini ya mas" Win duduk di tepi ranjang sembari memainkan handphonenya.


Ceklekkk

Keluarlah Bright dengan handuk yang melilit pinggangnya sehingga menunjukkan perut yang terbentuk sempurna.

"Capek banget ya mas?" Tanya Win pada Bright yang sedang berganti pakaian.

"Hmm"

Win bingung dengan sikap suaminya, pikiran buruk melayang mengitari lingkaran kepalanya.

"Mas Bri oke? sini aku keringin dulu rambutnya"

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang