61. Random

2.8K 220 57
                                    

"Sayang, mulai hari ini kamu tinggal sama aku dirumah ini ya" Bright memohon kepada Win.

Sebelum memulai aktivitas, Win lebih dulu membasuh mukanya agar lebih segar setelah bangun tidur.

Win keluar dari toilet sudah ada Bright di depan pintu hanya mengatakan kalimat yang sepele.

"Nggak tahu" Win berjalan melewati Bright menuju dapur.

"Sayang, jangan gitu laaah. Besok aku pindahin barang-barang kamu. Apa kita beli yang baru" Bright mengintil kemanapun Win pergi.

"Minggir phi lahh, aku jadi susah jalannya" keluh win karena Bright melendot terus.

"Jawab dulu yang" Bright tetap kekeh.

"Bisa diem nggak?" Semenjak Win hamil dia lebih mudah kesal jika melihat Bright.

"Sayanggggg~"

"Kamu mau diem!! Apa aku pergi?" Ancam Win.

"Jangannnnn, sini aja. Susah payah aku minta maaf masa mau pergi lagi" Bright menurut pada Win.

"Kamu duduk aja, aku mau masak" meninggalkan Bright yang sedang duduk di sofa ruang tamu.




5 menit kemudian.

"Sayang, tapi kamu tetap tinggal disini kan?" Bright memeluk perut Win dan sesekali mencium bahu Win.

"Astaga, phi Bright!! Kamu mau aku marah sama kamu?" Mengancam pada Bright.

"Jangan marah-marah, nanti jelek" goda Bright.

"Kamu bilang aku jelek?!" Win sedikit tersinggung.

"Eeee bukan begitu, aku yang jelek maksudnya"

"Itu tahu" Win kembali mengiris bawang tanpa memperdulikan Bright yang asyik memeluk pinggangnya.




"BUNAAAAA HUAAAA" terdengar suara tangisan Ken dari lantai atas.

"Phi awas dulu itu anaknya nangis" Win langsung panik takut jika Ken terjatuh.

"Biar aku aja, kamu jangan lari-lari" perintah Bright.

Bright langsung naik menggunakan lift. Melihat sebab Ken menangis.








"BUNAAAA" teriak Ken dalam gendongan Bright.

"Astaga sayang, kenapa hmm? Ada yang sakit?" Tanya Win khawatir lalu mendekati mereka.

"Tenapa ten ditinggal? Buna mau pelgi ya hikks" Ken mengira bahwa Win kembali pergi meninggalkan Ken.

"Ya ampun, enggak lah. Siapa juga mau ninggalin Ken. Sini duduk sama Buna, kita tunggu buat sarapan"

Win membawa Ken yang ada di gendongan Bright untuk duduk di sofa ruang tamu.

Kini Ken sudah berpindah ke pangkuan Win. Win mengusap rambut basah Ken karena keringat dan mengelap air matanya yang membasahi pipi bulat Ken.

 Win mengusap rambut basah Ken karena keringat dan mengelap air matanya yang membasahi pipi bulat Ken

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang