60. Hangat.

3.3K 236 52
                                    

Ketika Win sedang merebahkan dirinya untuk mengistirahatkan jiwa. Notifikasi dari gawainya berdansa.

Win segera mengecek takut-takut ada pesan penting yang dituju.

Win segera mengecek takut-takut ada pesan penting yang dituju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan manis dari manusia favorit menjelma mengantar tidur. Tanpa membalas, Win membawa matanya tertidur.

"Adek bobo ya, Buna capek banget hari ini. Maafin Buna ya, pasti adek juga kelelahan seharian nemenin Buna"  ucap Win mengelus perutnya yang buncit.

Win memejamkan matanya bersama angin malam yang menerpa kota.

.

.

.

.

Tingg... Tong..

"Bi tolong bukain pintu ya bi" perintah Podd kepada salah satu maid.

"Baik tuan"

Maid berjalan menuju pintu utama, setelah dibuka terlihat laki-laki gagah memunggungi maid.

"Permisi tuan, ada perlu apa kemari?" Tanya maid sopan.

"Saya Bright, saya kemari bertujuan mencari Meta"

"Meta siapa ya tuan? Ini kediaman tuan Podd. Saya rasa anda salah alamat" Maid tersebut bingung lantaran tak ada orang yang bernama Meta.

"Metawin, maksud saya" jelas Bright.

"Oooh tuan Win sepupu tuan Podd?"

"Iya"

Bright bingung, jadi selama ini Win membohonginya. Podd bilang bahwa dia adalah kekasih Win dan saat itu Win sama sekali tidak mengelaknya. Pikiran Bright semakin riuh.

"Silahkan masuk tuan, biar saya panggil tuan Win dan tuan Podd terlebih dulu" Maid itu pergi meninggalkan Bright yang sudah duduk dengan berwibawa di sofa.

.

.

.

"Meta?" Panggil Bright ketika melihat Podd dan Win datang ke arah ruang tamu.

"Ph- eemm ngapain lo kesini?" Tanya Win ketus.

Podd berusaha menenangkan Win dengan mengusap tangan Win dan membawa Win turut duduk.

"Maaf Tuan Bright, ada perlu apa anda kemari?" Tanya Podd tenang.

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang