Selama seminggu kemarin Bright dan Gigie semakin dekat, kalian tahu alasan Bright bisa dekat begitu cepat dengan Gigie.
Kini Bright sedang berada di apartemen Gigie.
"Lo mau kemana? Katanya mau disini aja temenin gue" ucap Gigie yang sedang tiduran di ranjang menatap Bright yang sibuk memakai jasnya.
"Gue harus balik, udah seharian gue disini. Sekarang udah jam 11 malam. Anak gue pasti nungguin" Bright mengatakan dengan buru-buru.
"Yahhh, nggak jadi beli tas yang kemarin aku kasih tahu ke lo dong" ucap Gigie dengan wajah yang dibuat sendu.
"Besok siang aja ya, kasihan Ken pasti sendirian. Gue duluan, bye"
"Hati-hati sayang" ucap Gigie dengan nada menggoda.
Bright keluar meninggalkan apartemen Gigie.
Bright mengemudikan mobilnya dengan cepat, menyusuri jalanan mencapai kecepatan, bagaimana bisa dia melupakan anak semata wayangnya.
Bodoh.
Di halaman mansion yang sangat luas Bright memarkirkan mobilnya di depan pintu utama.
Setelah menyerahkan kunci ke salah satu penjaga, Bright langsung memasuki mansion dengan tergesa.
"Permisi tuan, daritadi tuan muda Ken menangis dan tidak mau makan" Ucap maid yang datang menghampiri Bright.
Enggan menjawab, Bright langsung menggunakan lift menuju ke kamar anaknya.
Ceklekkk
"Ken..." Sapanya dengan lirih.
Disana sudah ada mamahnya Bright sedang menjaga Ken tidur.
"Masih inget punya anak?" Sindir ibunya.
Bright mendekati Ken yang tertidur dengan mata sembab, hidung yang merah, dan bekas air mata yang masih terlihat jelas di pipinya.
"Maafin Daddy sayang" ucap Bright sembari mencium tangan Ken.
"Kamu apa-apaan si Bright, kemana saja kamu? Mike bilang seharian kamu nggak ke kantor. Kamu kemana?" Tanyanya tanpa jeda.
"Gigie" Bright mengucapkan tanpa rasa beban di dalamnya.
Plakkkk!!!!
Pipinya terasa kebas, Bright mendapatkan tamparan kedua kali oleh sang ibu.
"Bodoh, Kamu tuh sudah jadi seorang ayah. Inget tanggungjawab kamu! Anaknya terlantar, nangis seharian, nggak kamu perhatikan, dan dengan entengnya kamu bilang seharian bersama Gigie?" Ibunya benar-benar marah kepada anaknya itu.
"Mamah kecewa sama kamu!! keluar sekarang!" Tunjuknya ke arah pintu kamar.
Hati ibu mana yang tidak kecewa jika memiliki anak yang tidak memiliki rasa tanggung jawab.
"Bunaaa, ten mau bunaa hikks" Ken mengigau dalam tidurnya.
Karena Bright belum sepenuhnya keluar dari kamar itu, alhasil dia mendengar rintihan sendu Ken.
"Suttt sayang, sama Oma disini yaa stt stt" di puk-puk pantat Ken seperti yang biasa dia lihat ketika Win melakukannya.
"Ken..."
"Denger kamu sekarang?" Bright mendapatkan tatapan tajam dari ibunya.
"Mah, mamah kenapa si? Kenapa selalu nyalahin Bright kaya gini. Mamah nggak lihat kalau Win keterlaluan? Win hampir bikin celaka orang mah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)
Humorbait cerah untuk pemenang// Bulan ramai benar kunikmati hawanya Bersua dengan anak Adam yang kutemui Ku amati setiap geriknya dengan senang Dia ramah dan pemilik senyum indah Tak mengelak, bahwa aku jatuh suka Hatiku perlahan di genggamannya Setiap...