Win benar-benar dijaga 24 jam oleh Bright dan Ken.
Mereka tidak tahu jika ada pesan teror yang selalu ditujukan untuk Win.
Karena Win tak menceritakan dan selalu menghapus semua pesan ancaman yang masuk.
Teror barang-barang mengerikan juga selalu datang kepada Win.
Win mampu menyimpannya dengan rapat.
.
.
.
Setelah mamah dan papah Bright pulang dari mansion, mereka bertiga sedang bersantai di ruang keluarga.
"Phi Win, tadi di cekolah gambal ten dapat bintang five" ucap Ken yang duduk di pangkuan Win sambil merentangkan lima jari tangannya.
"Waah pintar sekali, memangnya Ken menggambar apa?" Tanya Win yang sedang bersandar di dada Bright.
"Gambal Daddy, Phi Win, dan Ten"
Bright, dia tak acuh dengan yang Ken bicarakan. Fokusnya hanya pada bahu Win yang sedari tadi di endusnya.
"Ken mau hadiah apa?" Tanya Win antusias.
"Ten tidak inin apapun, Ten inin phi Win celalu cama kita, iya kan Daddy?"
"Hmmpps" suara dengusan Bright bdi leher Win.
"Daddy nggak punya telinga sepertinya" sindir Win.
"Hahahaha" tawa Ken renyah terdengar.
"Awwww!!!" Pekik win mengangetkan Ken yang sedang bersandar di dadanya.
"Phi Win tenapa?" Tanyanya khawatir.
"Digigit semut" Win menurunkan garis bibirnya, pura-pura merasa sakit.
"Awww hati-hati na, phi win telalu manis si"
"Ada-ada saja" Win gemas pada anak itu.
Nyutttttt
"Aw sayang, sakit tahu!" Ucap Bright mengelus pahanya.
"Lagian ngapain coba gigit-gigit bahu!" Ketus Win.
"Lagian gemes banget, wangi lagi hmsss"
Cup
"Jangan gemes banget"
Cup
"Nanti ada yang ambil"
Cup
"Jangan terlalu seksi"
Cup
"Jangan mau kalau dideketin cowok lain"
Cup
"Bikin bayi yuk"
Plakkk
Win menabok pelan bibir Bright.
"Ampun, galak banget si sayang"
Gurauan mereka di putuskan oleh Ken.
"Phi win, ten nantuk" terlihat Ken yang sedang asyik mengucek mata.
"Yaudah tidur yuk, phi Win buatkan susu dulu ya"
"Iya"
"Bawa Ken phi" ucap Win.
Hanya Metawin yang bisa menyuruh Vachirawit Chivaaree dan dituruti.
"Siap sayang, cupp" Bright berjalan kearah lift menuju kamar Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)
Humorbait cerah untuk pemenang// Bulan ramai benar kunikmati hawanya Bersua dengan anak Adam yang kutemui Ku amati setiap geriknya dengan senang Dia ramah dan pemilik senyum indah Tak mengelak, bahwa aku jatuh suka Hatiku perlahan di genggamannya Setiap...