79. Menyiksa

2.2K 177 25
                                    

Ceklekkk

"Mas Bri?" Panggil Win dengan kepala yang menyembul di balik pintu kerja suami.

"Sini sayang, kenapa ngintip-ngintip gitu"

Win berjalan mendekati suaminya dan berdiri di samping suaminya.

Bright menarik tangan istrinya dan mendudukan di pangkuannya.

"Mas Bri lagi ngerjain apa? Ini hari libur mas" tanyanya dengan nada kesal.

"Ini sudah selesai sayang, tadi cuma ngecek laporan yang masuk. Sayang mau apa?" Tanya Bright sembari mengusap-usap pinggang Win.

"Nggak mau apa-apa, tadi dari taman terus ke kamar nggak ada Mas Bri, jadi aku cari"

"Anak-anak gimana?" tanya Bright sembari mengelus paha Win yang terbuka.

"Ada di ruang bermain sama sus"

"Sebentar ya, mas matiin dulu komputernya"

Setelah mematikan komputernya, Bright menggandeng Win keluar dan lebih dulu membawa anak-anak masuk ke kamar.

Di kamar.

Ben dan Ken sedang asyik bercanda. Ken sudah benar-benar menjadi seorang kakak yang bisa bercanda dengan adiknya.

Posisi Bright dan Win, Win yang sedang telungkup memandangi anak-anaknya dan Bright yang duduk di samping Win.

"Mas Bri" panggil Win.

"Kenapa sayang? mau sesuatu hmm?"

"Pinggang aku pegel~" rengeknya.

Bright langsung menindih Win yang sedang telungkup. Tentu saja hal seperti itu membuat istrinya kaget,

"Mas Bri!! kamu ngapain si, ada anak-anak. Kalau mau ya nanti aja, jangan aneh-aneh kamu" Win memukul kaki Bright yang bisa di jangkau tangannya.

"Istri aku jadi mesum gini pikirannya, aku cuma mau mijitin kamu katanya capek sama pegal-pegal"

"Sini mas pijitin" lanjutnya.

"Tapi mas beratttt"

Bright memijit pinggang Win dengan polisi Win masih terlungkup.

"Mas Bri nggak capek?" tanya Win.

"Nggak, lagian kalau masalah capek pasti kamu jauh lebih capek. Pagi-pagi harus bangun paling awal terus nyiapin sarapan, kalau mas sama Ken berangkat kamu harus ngurusin Ben terus kalau udah malem kamu juga tidur paling terakhir"

"Tapi aku seneng"

"Iya, makasih na Buna" jawab Bright.

"Mas mijetnya yang bener! ada anak-anak loh" ucap Win sedikit tertahan.

Pasalnya tangan Bright menjalar hingga ke pantat Win yang hanya ditutupi celana pendek.

"Buna sakit?" tanya Ken saat melihat ibunya sedang dipijit oleh ayahnya.

"Nggak sayang, Buna cuma pegel aja" sembari mengusap rambut halus anaknya.

Ken tiba-tiba mendekat ke arah Win dan memijit tangan Win yang tadi digunakan untuk mengusap rambutnya.

"Eeh kenapa kak? Kakak mau pijitin Buna juga?" tanya Win gemas.

"Iya, Buna pasti capek sekali, Buna seling ngeljain semuanya sendili"

"Nyanyanyanya hiiiiiii blabla" celoteh Ben.

Win langsung mendudukan dirinya dan mengangkat Ben dalam pangkuannya.

"Ada yang cemburu nih karena nggak diajak, sini sayang utututu"

Posisinya sekarang Win yang memangku Ben sedangkan Ken yang bersandar di lengan Win dan Bright sedang berbaring di paha Win.

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang