Win tidak lagi menyelam dalam pikiran buruk yang pernah singgah di tengkoraknya. Dia percaya kepada Bright.
Hari ini cukup padat bagi metawin. Win dan sahabatnya sedang menunggu di kantin fakultas. Mereka telah menyerahkan beberapa berkas yang akan dibutuhkan untuk acara wisudanya nanti.
"Huhh,akhirnya kita bentar lagi lulus" Khao begitu bahagia karena pendidikannya akan segera selesai
"Iya, akhirnya gue udah ngga mikir tugas sialan lagi" tentu saja itu suara Jeje si pemalas
"Hahaha" mereka serempak menertawakan Jeje
"Ooh ya, kalian setelah lulus akan bekerja dimana?" Win membuka suara untuk selanjutnya
"Kalau gue si mau nerusin perusahaan orangtua" Pluem merupakan anak paling kaya di circle itu. Walaupun Jeje dan Khao juga anak orang kaya.
"Gue kayanya mau daftar di perusahaan starlight group"
"Kalau gue pastinya mau ngurus caffe aja. Walaupun caffe kecil"
"Mata lo caffe kecil, orang dulu gue aja kerja disitu sama phi Jenie dan phi Godjie. Berarti caffe lo cukup mumpuni" win tidak terima dengan penuturan Jeje.
"Hehe, ya gitu lah. Khao, lo gimana?"
"Gue sama kaya Pluem, mau ngurus bisnis keluarga. Makanya gue disuruh masuk ekonomi bisnis"
"Widiih calon calon CEO nih kalian" win menjawab seraya tepuk tangan seperti anak kecil
"Widiiih calon istri CEO nih" Serempak mereka menggoda win.
Blushhh
"Hahahaha, mengapa pipimu memerah win" Jeje si paling menyebalkan bagi win.
"Iih kalian apa-apaan si. Udahlah aku mau balik. Ken sebentar lagi pulang sekolah"
"Iya mamah Ken, hahaha"
Tolong win, dia kehabisan kata-kata
.
.
.
.
.
.
Niat hati win ingin menaiki taksi untuk menjemput Ken, namun semesta menyuruh Bright untuk menjemput win di depan kampus.Mobil putih berhenti di depan metawin. Win bingung melihat mobil yang behenti di depannya. Pantas saja karena mobil itu baru saja Bright beli dan belum pernah dipakai.
"Masuk sayang"
Masuklah win ke dalam mobil, mendudukan pantat sintalnya di samping kemudi.
"Phi Bright, jangan memanggilku seperti itu, malu~""Aoow apakah kamu malu memiliki kekasih sepertiku?" Merubah raut wajahnya menjadi pura-pura sedih.
"Utututut tayangna metawin ngambek" dipeluk erat tubuh bright
"Lepasin ihh"
"Maaf sayang" win memanggil sayang untuk pertama kali kepada Bright.
"Yaudah yuk jalan, nanti Ken nunggunya kelamaan" sambung win
"Ulangi lagi ucapanmu"
"Ayo jalan, Ken menunggu terlalu lama nanti"
"Ckk bukan yang itu, yang sebelumnya"
Win tahu maksud Bright, tapi win masih ingin menggoda Bright. Melihat wajah Bright yang cemberut membuatnya senang.
"Gatau lupa"
"Win, ayolah yang tadi kamu bilang apa,~" Tak digubris oleh win.
"Kalau begitu aku tidak akan menjalankan mobilnya!!"
"Iyaaaa, sayangnya metawin. Muachh" bonus apa itu?? Siapa mau dicium win??
"Seneng?" Mengangguk dengan antusias dan semangatnya kembali mengembara
KAMU SEDANG MEMBACA
Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)
Humorbait cerah untuk pemenang// Bulan ramai benar kunikmati hawanya Bersua dengan anak Adam yang kutemui Ku amati setiap geriknya dengan senang Dia ramah dan pemilik senyum indah Tak mengelak, bahwa aku jatuh suka Hatiku perlahan di genggamannya Setiap...