Pagi ini Win mengantar Ken ke sekolah. Setelah mendengarkan pertengkaran tak bermutu dari ayah dan anak itu, Win menengahi untuk tetap mengantarkan Ken ke sekolah dengan syarat setelah mengantar sekolah mereka langsung pulang ke mansion.
Win masih belum diperbolehkan bekerja oleh Bright, alasannya agar sembuh total.
"Babay Daddy, ten cekolah dulu na, muach" berpamitan kepada sang Daddy.
"Sekolah yang pintar jagoan, muach"
"Aku anter Ken sekolah dulu ya phi" ucapnya sembari memberikan senyuman.
"Hati-hati na, jangan capek-capek"
"Iya phi, tenang saja capek ngapain coba orang cuma nganterin"
"Ooh mau aku bikin capek nggak nanti malam?" Ucap Bright ambigu.
"Iih ngomong apa si" Win merona dengan pipi bulat berhias merah.
"Phi Win tenapa? Kok pipina melah?" Tanya Ken penasaran.
"Ha-hah? Me-mangnya phi Win kenapa? Tidak kenapa-kenapa tuh" jawabnya menghindari kontak mata dengan Bright.
"Ciee malu, phi win sedang malu Ken" ucap Bright.
Plakkk
Dipukulnya lengan Bright oleh win.
"Aduduh sakit sayang, cie malu kan" goda Bright.
"Udahlah, aku mau antar Ken. Ayo Ken kita masuk, Phi tunggu sini sebentar" ajak Win kepada Ken.
"Udah cuma pamitan aja?" Tanya Bright.
"Yaudah, memangnya mau apalagi? Phi Bright mau minta uang saku ke aku? Aku nggak punya uang"
"Masa uang, udah punya banyak aku. Coba kasih apa gitu" ucap Bright dengan alis dinaik turunkan.
"Sombong"
"Apaa?, Bicara yang jelas!"
Bright mendekatkan wajahnya ke wajah Win.
"Yaaa ... kiiinn ... nggaa... adaaa ... kisss? Muach"
"Phii Bright!!!!"
Win langsung melepaskan ciuman dan mendorong Bright. Dilihat Ken sedang menutup matanya menggunakan telapak tangan mungilnya.
"Iihh phi Bright sukanya tiba-tiba cium sembarangan" win mengerucutkan bibirnya.
"Tuh Ken jadi melihat kita"
Ken membuka telapak tangannya.
"Tidak phi win, ten tidak melihat Daddy kaish kiss kok, tapi ten ngintip hihi" cekikikan Ken mengisi ruang dalam mobil.
"Daddy keren nggak Ken? Tanya Bright dengan bangganya.
"Kelen dadd, nanti kiss phi Win lagi naa"
"Ishh bicara apa si kalian, udah ayo Ken kita masuk. Tinggalin aja Daddy" win membuka pintu disebalahnya dan langsung beralih ke pintu belakang.
Membawa Ken keluar dan menuntunnya.
Bright membuka kaca jendela dengan ekspresi yang masih tertawa.
"Hahaha, sayangku jangan cemberut terus, aku cium lagi nih"
"Brisik!"
Win meninggalkan Bright di dalam mobil. Bright hanya menggelengkan kepala menahan gemas atas tingkah kekasihnya.
.
.
.
Win mengantar Ken hingga depan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)
Umorismobait cerah untuk pemenang// Bulan ramai benar kunikmati hawanya Bersua dengan anak Adam yang kutemui Ku amati setiap geriknya dengan senang Dia ramah dan pemilik senyum indah Tak mengelak, bahwa aku jatuh suka Hatiku perlahan di genggamannya Setiap...