"Ken maafkan Daddy na, Daddy kemarin sedang lelah. Ken mau maafkan Daddy kan?"
Bright berjongkok di depan anaknya yang sedang duduk di pangkuan ibu Bright.
Mendengar penuturan sang ayah, Ken langsung membalikan badannya memeluk leher omahnya.
Respon Ken membuat hatinya benar-benar sakit.
"Omaa, ten mau tidul!" ucapnya tak acuh akan atensi Bright.
"Sayang, maafin Daddy ya Daddy janji nggak bakal bentak-bentak Ken lagi"
Bright memegang kedua tangan anaknya yang sudah di hadapkan kembali oleh ibunya.Kemarin ketika sehari Win di rumah sakit, Ken selalu menanyakan dimana Bunanya. Bright yang saat itu sedang lelah dan marah kepada Win, langsung meluapkan emosinya kepada Ken.
Anak manis kesayangan Win yang tak tahu apa-apa menjadi imbas dari amarah sang ayah.
Ken langsung takut dan berlari mencari Win, menangis semalaman hingga datang orangtua Bright yang di telfon oleh maid.
"Ken maafkan Dadd-"
"TEN MAU TIDUL!! DADDY BICA PELGI!" Ken benar-benar kesal dengan ayahnya, anak kecil selalu jujur tentang perasaannya.
.
"ARKENZO!! YANG SOPAN SAMA ORANG TUA!!"Bright berucap dengan penuh amarah, hatinya benar-benar sakit. Anak yang selalu di sayangi membentaknya.
"Maaf Daddy, huaaaaa tapi Daddy pelgi, ten tidak cukaaa huaaa. Omaaaa" tangis Ken pecah.
"Mau cama Bunaa huaaaaa"
"Ken maaf sayang..." Bright seketika sadar apa yang telah di perbuat.
"Bright, kamu pulang dulu. Biarin Ken tenang disini, tenangin pikiran kamu juga. Jangan masuk kerja dulu nggak papa. Tapi jangan temui Gigie" perintah ibunya pada kalimat terakhir membuat Bright sedikit tak terima.
Papah Bright hanya melihat adegan yang diperankan oleh tiga tokoh dengan dua pemeran utama.
"Tapi kenapa mah? Gigie sendirian, ibunya sudah sakit-sakitan, masa Bright biarkan saja"
"Lalu bagaimana dengan Win kesayangan cucu mamah?" Sindirnya.
"Bukankah dia lebih sendirian, bukankah dia tak pernah merasakan apa itu ibu? Apakah kamu pikir selama ini Win bahagia? Baru saja Win cerita sama mamah kalau dia bahagia ketemu kamu dan Ken" ucapnya sedikit tersekat mengingat curahan hati yang Win lontarkan kala itu.
"Tapi sekarang mamah malu sama Win, bisa-bisanya dia menganggap kalau kamu sumber kebahagiaannya hikss"
"Mah, terus Bright harus bagaimana mah. Apa Bright harus membiarkan orang yang bersalah disini?" Ucapnya tanpa rasa iba kepada Win.
Seolah hatinya sudah terdoktrin bahwa, Win selalu salah.
"Apa kamu masih memiliki otak? CEO muda dengan ide brilian yang pernah tersemat di namamu sepertinya harus dibuang jauh!"
"Mah. Mamah nggatau kalau win itu pencuri, dia curi cincin Nnavy mah!! Istri yang sangat Bright cinta!!" Bright mulai meninggikan suaranya.
"Turunkan nada suaramu Vachirawit!"
Tegas ucapan dari ayahnya, tak dibiarkan seorang anak menggunakan suara yang begitu tinggi pada ibunya.
Ken sudah dibawa oleh maid dari ruangan itu.
"Maafkan Bright mah" sesalnya masih dengan posisi duduk di hadapan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)
Humorbait cerah untuk pemenang// Bulan ramai benar kunikmati hawanya Bersua dengan anak Adam yang kutemui Ku amati setiap geriknya dengan senang Dia ramah dan pemilik senyum indah Tak mengelak, bahwa aku jatuh suka Hatiku perlahan di genggamannya Setiap...