71. Rewel

3.2K 214 15
                                    

JANGAN LUPA VOTE DULU PLEASE. KLIK VOTE

KOMEN JUGA, FYI KOMEN KALIAN BIKIN AKU SEMANGAT NULIS

THX😘


...

Pukul 04.00 pagi, Win terbangun karena merasakan ketidaknyamanan di perutnya.

Win berjalan dengan hati-hati ke arah kamar mandi takut jika membangunkan suaminya.





"huekkk huekkk hueekkk"

Win mencoba memuntahkan sesuatu yang ada di perutnya. berusaha sebisa mungkin agar rasa mual yang menyerang sedikit mereda. dari semalam Win tidak bisa tidur, entah apa yang Win rasakan yang jelas Win merasa tidak nyaman.

Pagi ini win kembali merasakan mual. sudah 30 menit Win berdiri di depan closet dan membungkukkan badannya.

Hanya cairan bening yang keluar. sesekali Win istirahat dengan duduk di closet. Dia ingin sekali membangunkan Bright, suaminya. tetapi tak tega jika harus pagi-pagi merepotkan Bright.

"hueekkk hueekkk huekkk"

Win menghela nafasnya pelan.

"Sayangnya Buna pengin apa sayang? yang anteng ya sayang" Win mengelus-elus perut buncitnya dengan sayang.

Sedangkan Bright yang sedang tertidur merasa sedikit janggal karena tidak ada yang bisa dipeluk.

Bright meraba-raba ranjang di sebelahnya mencari-cari istrinya.

Bright membuka mata dan terkejutnya dia tak menemukan istrinya.

"Meta..." Bright membuka matanya lebar.

"Sayang, kamu dimana?!" Bright teriak mencari keberadaan Win.

Bright beranjak ke kamar mandi, dia melihat Win seperti saat itu, dimana Win sedang mual-mual.

Bright dengan muka bantalnya mendekati win.

"Mual-mual lagi ya sayang?" tanya bright khawatir sembari memijat tengkuk Win.

Win hanya mengangguk.

"Kamu lanjut tidur aja" Win merasa bersalah.

"its oke sayang, nggak papa. kamu lanjutin aja, aku pijitin"

Win berjalan menuju kamar, entah mengapa dia sangat sebal melihat wajah Bright, hari masih menunjukkan pukul 4 pagi.

Win kembali merebahkan dirinya tak memedulikan Bright yang sedari tadi menuntunnya.
.

.

.

Bright hari ini memilih tidak ke kantor, tentu saja alasannya karena Win sedang tidak bisa ditinggal. Moodnya sangat tidak stabil. Dari semalam, Win terus nangis yang Bright sendiri tidak tahu sebabnya.

"Sayang sarapan dulu yuk, udah disiapin di meja makan" ucap Bright penuh kehati-hatian.

Bright membangunkan Win dengan sangat hati-hati. Bright juga menyempatkan mandi terlebih dahulu, takut jika Win tidak bisa ditinggal barang sebentar.

"Eeughhhh nggak mau sarapan" Win kembali menidurkan dirinya dengan nyaman.

"Kok nggak mau, Ken sudah nunggu di meja makan tuh, katanya mau makan sama Buna" bright mengelus rambut win.

"Iya"

Ken adalah senjata paling ampuh untuk melunakkan hati Win.

"Win mencuci mukanya agar lebih segar pagi ini"

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang