30. Perangko.

2.8K 232 12
                                    

Anak buah sang maha segala bernama matahari dengan tak tau diri menampilkan wujudnya.

Seperti biasa pagi-pagi sekali Bright sudah berada di depan pintu apartemen Win. Selalu terlihat gagah dan menawan, walaupun hanya mengenakan kemeja hitam dan celana bahan, sedangkan jasnya ditinggal di dalam mobil.

Win membukakan pintu apartemen untuk mempersilakan Bright masuk.

"Ganteng" itu yang ada di pikiran win sekarang.

Win tanpa sadar memandangi si rupawan yang menjadi kekasih hatinya.

"Aku seneng kalau kamu terpesona sama ketampanan aku ta, tapi aku capek berdiri si sini terus" sindir Bright.

Win tersadar dari lamunannya.

"Iih apaan si, pede banget!" Sembari memukul dada Bright pelan.

"Malu yaa?" Tanya bright dengan tangan yang menoel dagu Win.

"Issh tau ahh" Win membalikan badannya masuk ke apartemennya.

Dengan cepat Bright memeluk Win dari belakang, Win tidak keberatan atas tingkah Bright lalu mereka berjalan berurutan ke dapur.

Di depan pantry, Win mulai menata sarapannya.

"Masak apa sayang?" Tanya Bright yang masih memeluk win dari belakang.

"Nasi goreng yang cepet" Jawab Win.

"Ooh ya Ken apa kabar phi, lama aku nggak ketemu dia. Soalnya di kantor bos aku ngasih kerjaan banyak banget jadi nggabisa jenguk Ken" sindir Win.

"Lagi nyindir aku nih ceritanya?" Tanya balik Bright.

"Eeh ada merasa tersindir? Goda Win.

"Metaaaa~" rengek Bright manja

"Hahaha lucu cekali pacalna metawinn" Win gemas terhadap pacarnya.

"Ken baik-baik aja, tapi kadang dia sering kangen kalau malam. Padahal sering video call"

"Uuhh gemesin banget anak itu, aku juga kangen terus sama Ken" ucap win.

.

.

.

"Phi berhenti di sini saja, jangan di depan" ucap win ketika sudah berada di depan halte dekat kantor.

"Kenapa si? Sampai depan aja ya" tawar Bright

"Ngga phi, nanti kamu malu" jawab Win

"Ngomong apa si, ngga jelas banget" Bright cemberut kesal

"Utututu maaf deh, tapi aku berhenti di sini aja ya seperti biasa" Win merasa bersalah.

Bright tidak menjawab malah memalingkan wajahnya ke arah jalanan.

Win mendekatkan wajahnya ke wajah Bright, lalu

"Cupp" dikecup pipi Bright oleh Win.

Tentu saja energinya kembali penuh karena sudah terisi daya metawin.

"Aku keluar dulu ya phi, kamu semangat kerjanya, babayyy" win membuka pintu mobil dan keluar berjalan menuju kantor.

Win menyapa setiap karyawan yang berpapasan dengannya. Hingga satpam perusahaan sudah sangat akrab dengan Win. Sifatnya yang sopan membuat siapa saja pasti menyukai Metawin, makhluk Tuhan yang diciptakan ketika tuhan sedang tersenyum.

"Pagi Win" sapa karyawan ketika win sudah berada di depan lift

"Pagi phi ice" win menyapa balik dengan senyum manis yang mampu menenggelamkan matanya.

Metawin Is Mine - (BRIGHTWIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang