Di Ajak Mantan

5.4K 749 36
                                    

Part ini cukup panjang, semoga teman-teman suka 🥰

Bantu koreksi jika ada typo ya fams

Nggak vote dan komentar, kita nggak teman

Happy Reading:)

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

"Khansa ..."

Suara ketukan yang samar-samar terdengar membuat gadis dengan piyama doraemonnya kini menggeliat pelan. Cahaya lampu yang masuk ke retina membuatnya kini mengangkat tangan untuk menghalau cahaya yang masuk.

"Iya, Ma ...." Khansa membalas dengan suara parau.

"Udah bangun, Khan?

"Hm..." Khansa menaikan selimut dan membungkus tubuhnya sampai kepala. Mengabaikan panggilan Alya yang sudah mengetok pintu dari luar.

"Khan." Pintu telah dibuka Alya, ia menghela napas melihat anaknya yang masih lengket dengan selimut.

"Ngantuk, Ma."

"Bangun, udah siang." Alya yang membuka tirai jendela membuat sinar matahari kini berhasil menerobos masuk ke dalam ruangan yang cukup luas itu.

Khansa semakin mengeratkan selimut,  memejamkan mata karena kantuk dan rasa lelah luar biasa yang terasa menyerang.

"Sayang, ada Bima di luar."

"Mm," Khansa bergumam sesaat, lantas merengek setelahnya begitu merasakan Alya yang membuka selimut dari kepalanya.

"Ma .. ."

Khansa membuka matanya dengan menyipit, menatap Alya di depannya sambil memajukan bibir.

"Udah siang loh, Khan, kamu mau bangun jam berapa?"

Hembusan napas berat terdengar dari bibir itu. Khansa mengucek matanya berulang kali, lalu berubah posisinya menjadi duduk. Kepalanya kini masih tertekuk efek mengantuk.

"Ada Bima di luar."

Khansa mengangguk malas, setelah Alya kembali ke dapur, ia hendak kembali tidur namun merdengar suara Revan yang menyahut tentang Bima membuat Khansa langsung terlonjak kaget seiring otaknya yang sudah mulai connect.

"Dek, cowok lo di luar."

Pandangan Khansa tertuju pada jam dinding yang menunjukkan angka delapan pagi. Lantas ia menatap Revan yang berdiri di pintu.

"Boong ya?"

Revan tidak menjawab, sudah pergi menuruni tangga meninggalkan Khansa yang kini menyibakkan selimut untuk pergi ke bawah menghampiri Alya.

"Benar, Bima, Ma?"

Dengan rambut acakan Khansa bertanya pada Alya yang menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga sambil mengangguk.

"Tadi udah subuh 'kan?"

"Lagi halangan." Khansa duduk di meja makan karena merasa pusing. Bangun-bangun langsung berdiri beginilah akibatnya.

"Kok pucat?"

"Begadang, Ma, isi KRS." Khansa mengisi air putih di gelas, lalu meneguknya beberapa kali.

"Nonton paling, Ma." Aydan mengompori. Kakak lelaki nomor dua yang baru saja dari ruang tamu.

"Ya ampun kayak orang gila nyasar aja lo, Dek. Mandi sono, Bau."

Ucapan Revan membuat Khansa mendelik kesal. Revan kini sudah duduk mencemot roti bakar.

"Enak aja, wangi tau." Khansa tidak terima, memilih berdiri dan mengibaskan bajunya pada Revan yang langsung menutup hidung.

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang