Bersama atau Pergi

3.2K 593 745
                                    

Assalamualaikum Bestieee🌞🌞

Selamat malam menuju alam mimpi👋👋

INFORMASI URGENT :

Untuk teman-teman silakan BACA PART SEBELUMNYA lagi ya, yang bagian tentang Bima dan Khansa. Karena di sana aku rombak, nggak sedikit, cukup banyak, jadi harus dibaca ulang biar paham saat baca part ini.

Maaf keun, ada bagian yang belum buat aku puas dan ngerasa kurang hingga akhirnya aku ubah sedikit🙏

Jadi wajib banget loh BACA PART SEBELUMNYA ya

Absen baca jam berapa nih gess?😍

Kalau ada typo yang berterbaran, langsung tolong bantu aja chat di kolom komentar ya gess ya

Vote dan komentar dulu kuy lah sebelum lanjut

Siap-siap di sini ada kejutan tidak terduga 👀

Happy Reading 💙
.
.
.
.
.

"Lo nggak bisa nolak takdir, Bim."

Khansa Mikia Aika

"Kalau waktu nggak izinin kita bersama gimana?"

"Gue akan tetap milih bersama lo,"

"Walaupun nanti gue tinggalin dunia ini?"

"Lo akan tetap hidup, Khan."

"Nggak, Bim, umur gue tinggal tiga bulan lagi."

"Lo bukan Tuhan yang tau kapan lo pergi," ujar Bima tidak suka jika diingatkan lagi akan diagnosa umur Khansa yang pernah dikatakan dokter. Dada Bima naik turun ada perasaan marah dan tak rela jika itu terjadi.

"Jadi jangan bilang kayak gitu."

Bima menghapus air mata di pipi cewek yang dicintainya.

"Bim gue nggak bisa nolak kenyataan kalau gue benar-benar akan tinggalin dunia ini."

"Kalau gitu gue minta lo jangan tinggalin dunia ini."

"Bim ada kalanya kita benar-benar harus merelakan."

"Tapi nggak gini, Khan! Gue nggak mau lo tinggalin gue, gue nggak mau kehilangan lo, gue sayang lo."

"Lo sayang sama gue?"

Bima mengangguk cepat. "Kalau gitu lo mau gue bahagia?"

"Iya gue pengen lo bahagia dan di sisi gue."

Khansa menunduk sesaat sambil mengambil napas dalam-dalam. "Bim bahagia yang gue maksud bukan cuma di dunia, tapi juga di sana. Di waktu yang tersisa gue mau manfaatin waktu dengan baik, tanpa penyesalan, gue cuma nggak mau di akhir hayat nanti gue balik dalam keadaan-"

"Gue paham, kalau gitu kita nikah."

Mata Khansa terbelalak. "BIM?"

"Kalau pacaran bakal nambah dosa, ya udah kita nikah aja. Nikah berpahala. Lo dapat pahala gue juga dapat. Gue juga bisa lebih dekat sama lo, bareng lo dan yang penting bisa di sisi lo."

"Tap -"

"Khan, umur nggak ada yang tahu. Keajaiban itu pasti ada. Please, jangan tolak gue. Gue nggak sanggup lagi jauh dari lo, gue mau habisin waktu bareng cewek yang gue cintai."

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang