Sakit?

4.1K 665 408
                                    

Siap bertemu dengan part yang bikin..

Baca ini jam berapa part?

kasih love putih berapa untuk part ini?

Kalau ada typo tolong di tandaian ya dengan kalimat baik 😊

Happy Reading 🤍
.
.
.
.
.
.
.

“Lo benar-benar ya pemaksaan banget jadi orang. Padahal gue mau pulang pengen tidur.”

Khansa sudah mengomel pada Bima yang memaksanya ikut. Dia kini sudah terdampar dengan Bima di kantin. Menolak Bima itu percuma, tidak akan bisa.

“Lo mau minum yang segar nggak, Tan?”

Omelannya diabaikan, Bima malah balik bertanya hingga membuatnya menekuk wajah, bete.

“Nggak, tenggorokan gue lagi nggak nyaman.” Khansa tetap menjawab dengan mood yang kini sudah tidak bagus. Bisa-bisanya cowok itu mengajaknya makan bersama padahal dia lagi kesal dari kemarin ke Bima.

Setelah membuat pesanan dan memberikan pesanan kepada penjual Bima kembali menghampiri Khansa yang sibuk berseluncur di dunia maya. Cowok dengan senyum menawannya itu tengah memperhatikan wajah Khansa  yang terlihat cemberut dengan seksama, lucu dan menggemaskan, itu yang ada dipikiran Bima.

Senyum usil itu terbit, Bima mengeluarkan ponselnyq dan memfotokan Khansa yang tiba-tiba terlihat memajukan bibir.

“Udah habis lagi.”

“Apanya?”

“Sepatu- eh lo ngapain?”

Khansa yang mengangkat kepalanya langsung protes pada Bima yang kini melihat fotonya yang berhasil diambil.

“Lo fotoin gue?”

“Fotoin lo yang lagi nggak kondusif. Jelek hasilnya.”

Khansa membelalakan mata, seketika hendak mengambil ponsel dari Bima namun dengan cepat langsung disimpan Bima.

“Hapus nggak?”

“Enggak."

“Hapus.”

“Enggak.”

“Bimbom rese!”

“Bomat.”

“Ih gue masukin juga ya lo ke jurang.”

“Nggak ada jurang di sini, Tan.”

“Nyebelin banget jadi manusia.”

Khansa menempelkan punggungnya ke kursi semakin cemberut, dia langsung menyipitkan mata menatap Bima yang kini tersenyum.

“Gue pengen lo musnah.”

“Kayak virus aja mau dimusnahin.”

“Gue benci lo, Bim.”

“Nggak boleh benci orang.”

“Gue mau lo jauh!”

“Biar lo kangen?”

Khansa berdecak, emang tidak ada habisnya jika tetap melanjutkan debat dengan Bima. Khansa akhirnya memilih mulai mengisi air putih di gelas yang disediakan kantin dan meminumnya.

***

Sebenarnya jadwal hari ini cukup padat, tiga mata kuliah dengan dengan jadwal jam yang tidak terlalu dekat. Ditambah dengan hari yang panas, membuat Khansa kini merasa tak sanggup ikut perkuliahan di jam empat sore. Setelah mata kuliah kedua usai di jam tiga, Khansa langsung keluar kelas dan memilih pulang ke kos karena merasa tidak nisa ikut kuliah dengan kepala yang kini terasa pusing. Raisya yang tadi memanggilnya saja dia abaikan, tujuan Khansa hanya ingin tidur dan istirahat di kos.

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang