Jalan Takdir Khansa

3.6K 550 743
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bestiee
Selamat malam

Maaf updatenya nunggu seminggu
Kali ini update sabtu dan malam lagi

Sebelumnya udah lihat spoiler part ini di Instagram belum gess?

Jangan sampai ketinggalan untuk spoiler part yang aku update di Instagram.

Yang udah lihat jangan ovt dulu ya, harus tetap positif thinking ditengah guncangan spoiler

Udah ah nggak mau cuap-cuap lama, selamat membaca semuanya

Part ini mengandung banyak varian rasa

_-_-_-_-_-_-_

Budayakan vote dan komentar dulu sebelum lanjut

Kalau ada revisi bantu langsung komentar ya teman-teman

Follow Instagram
@bimakevano
@mikiaaika
@storyhusni_

Follow Tiktok
@storyhusni_

Happy Reading 💙

#####

Tidak akan ada yang abadi, karena pada akhirnya semuanya akan kembali.

Khansa Mikia Aika

Berdiri di depan wastafel, Khansa mencengkram erat tangannya di sana, bibirnya ia gigit kuat-kuat untuk menahan sakit yang terasa. Cukup lama hingga keningnya ikut berkeringat karena berusaha sekuat mungkin menahannya. Air mata juga turut jatuh membasahi wajah Khansa yang kian pucat.

"Khan?"

Ketukan pintu membuat Khansa mengambil napas dalam-dalam dan membuangnya pelan meski tengah menahan sakit. Dia
mencoba menetralkan ekspresinya dan menghapus bekas air mata di sana.

"Kamu nggak apa-apa, kan?"

"Nggak apa-apa kok, bentar lagi selesai," teriaknya dari dalam. Khansa tersenyum tipis lalu menghembuskan napas panjang. Setelahnya dia mencuci wajahnya dan mulai berwudu. Saat membuka pintu ia mendapati Bima di depan sana tengah menatapnya khawatir.

"Kenapa?"

"Kenapa lama?"

"Wudhu."

Mata itu menyipit hingga membuatnya terkekeh. "Ini baik-baik aja."

Bima menghela napas. "Jangan nutupin dari aku ya."

"Iya, ayang."

"Bim?"

"Hm?"

"Mumpung mau solat, imamin aku solat ya. Aku pengen banget solat bareng sama kamu."

"Bukan permintaan terakhir 'kan?"

Khansa tertawa kecil. Bima terlihat begitu trauma saat ia mengatakan permintaan terakhir. "Ini untuk seterusnya. Aku 'kan mau diimamin kamu."

Bima tersenyum. "Ya udah tunggu ya, aku wudu dulu."

Khansa mengangguk cepat. Setelah Bima masuk ke kamar mandi. Dia segera mengambil dua sajadah, mukenanya dan pakaian solat untuk Bima. Saat ini entah kenapa perasaan bahagia begitu menyeruak di hatinya. Solat berjamaah bersama Bima, dia pikir akan sulit mengajak Bima untuk itu, ternyata tidak sesulit yang ia bayangkan.

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang