Ada yang Hilang

2.6K 502 310
                                    

Selamat malam semuanya....⛅

Baca part ini jam berapa?

Yang nggak mau vote dan komentar ini ada apa sih? Kenapa coba😮‍💨
Hayoo cari pahala nyenangin Othor sama vote dan komentar

Kalau ada typo bantu langsung tandaiin aja ya gess ya

Budayakan vote dan komentar dulu sebelum lanjut. Kalau nggak kita nggak vren

Yang baca wajib banget follow Instagram :

@storyhusni_
@kevanoadreas
@khansamikia

Happy Reading 🤍

.
.
.
.
.
.
..

"Gue perhatiin lo banyak diam, lo nggak apa-apa kan, 'kan?"

Khansa menoleh pada Andre yang di sampingnya, dia mengangguk sambil memberikan helm, lalu mengubah mimik wajah menjadi senyum. "Ini di mana?" Khansa menyisir pandangan ke sekelilingnya, menatap tempat yang membuat senyum lebar terukir di wajahn cantiknya.

"Nggak pernah ke sini?"

"Nggak. Gue aja baru tahu ada tempat sebagus ini."

hansa membawa kakinya melangkah, melihat sekitarnya yang asri. Mungkin jika berjalan lebih dalam ia akan menemukan tempat yang membuatnya jadi nyaman.

"Lo sering ke sini, Ndre?"

"Baru dua kali, tempat ini juga baru."

"Kok gue baru tahu?"

"Padahal cewek kayak lo biasanya update kalau tempat wisata ginian."

Khansa mendelik. "Ngejek gue?"

Andre terkekeh, mengacak rambut Khansa hingga berantakan.

"Rese banget lo, rambut gue ah."

Khansa memanyunkan bibirnya sambil merapikan rambutnya lagi, tapi rasanya percuma karena rambutnya kini ditebangkan angin yang tertiup lembut oleh pepohonan.

"Ya udah ayo kita ke sana."

"Let's-" Ucapan Khansa terhenti karena kaget mengetahuinya tangannya yang digenggam Andre, ia spontan melepaskan tangan itu lalu mengangkat tangannya ke atas. "GO." Lalu jalan lebih dulu meninggalkan Andre di belakang sana yang terdiam sejenak sebelum akhirnya geleng-geleng kepala sambil tersenyum.

Khansa, cewek itu melupakan sesuatu, akan perasaan Andre yang pernah cowok itu utarakan kepadanya.

"Indah banget, sayang jauh dari rumah," ucap Khansa sambil menatap sekelilingnya dengan senyum lebar.

"Lo tunggu di sini sebentar, gue beli minuman."

"Oke," Khansa mengacungkan jempolnya ke udara. Sepeninggal Andre ia memilih memejamkan mata masih dengan senyum yang masih terukir di bibirnya. Sudah lama rasanya ia tidak menyegarkan pikirannya seperti ini. Rasanya benar-benar nikmat, terlebih semilar angin lembut dan udara segar yang ia menerpa permukaan kulitnya.

Khansa kembali membuka mata, pandangannya langsung jatuh pada pohon yang tidak jauh dari hadapannya. Senyuman kecil terbit begitu kenangan lama berputar di memori otaknya.

"Bom ambilin tas gue!"

"Siapa nyuruh lo lempar ke sana," Bima menatap miris tas Khansa yang tersangkut di atas pohon. "Kualat 'kan mau lempar ke gue jadi nyangkut."

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang