Keputusan Khansa

2.9K 579 173
                                    

Follow Instagram
@storyhusni_
@bimakevano
@khansamikia

Follow Tiktok
@storyhusni_

Selamat malam 🌙

Update malam

Ada yang rela belum tidur demi nungguin MBY up nggak nih?

Xixi maaf kemalaman

Kalau ada typo bantu revisi di kolom komentar y manteman✨

Budayakan vote dan komentar dulu sebelum lanjut

Happy Reading 💙

.
.
.
.
.
.
.
.

"Maaf Pak, Buk saya barus memberikan kabar buruk ini." Dokter yang baru saja memeriksa keadaan Khansa menatap keluarga khsnata bergantian. Alya dan Vero terdiam seiring perasaan takut yang mulai menyergap hati mereka.

"Keterlambatan kemo kemaren membuat sel kanker darah Khansa semakin menyebar. Melihat kondisi pasien sekarang ini, leukemianya sudah sangat memburuk."

Alya menutup mulutnya menahan tangis yang hampir pecah. Firasatnya benar, gejala yang dialami Khansa ternyata menandakan leukimia yang menjadi.

"Apa sudah sangat parah, Dok?"
tanya Vero.

"Melihat hasil labor, leukimia Khansa sudah mendekati stadium empat."

Rasa sakit seakan menghujani hati Alya mendengar mimpi buruk itu. Badannya terasa lemas hingga rasanya tidak kuat menahan tubuhnya sendiri untuk berdiri.

"Pa ..." Vero mengusap wajahnya yang kini terlihat jelas sangat cemas.

Sedang Rayen dan Revan bergeming hebat , seakan dibuat tidak percaya mendengar kabar ini. Tatapan mereka sontak tertuju sendu pada Khansa yang terbaring lemah dan belum sadarkan diri dari tadi.

Rasa penyesalan kian hadir karena saat itu tidak berusaha membujuk Khansa untuk berobat. Andai saja dia bersikeras mengajak Khansa berobat mungkin tidak akan seperti ini jadinya.

"Khansa ..." lirih itu membuat mereka menatap Alya yang kini sudah menangis. Alya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Khansa jika mengetahui ini. Jika bisa dipindahkan dia ingin dia saja yang sakit bukan putrinya.

"MA ... " Revan dan Rayen kaget melihat Alya yang tiba-tiba jatuh pingsan. Vero yang samping Alya langsung sigap menangkap tubuh istrinya dan
mengendong tubuh Alya, meletakkannya di atas sofa dengan hati-hati. Dokter dengan segera menangani Alya.

"Ibu Alya hanya shock. Insyaallah sebentar lagi akan sadar, untuk saat ini biarkan Buk Alya dulu."

Tatapan sendu Vero tertuju pada Alya. Pasti berat bagi istrinya harus mendengar keadaan Khansa sekarang. Dari dulu hingga sekarang, Alya benar-benar menyayangi Khansa dengan sepenuh hati, hingga ketika mendengar Khansa yang sakit seakan bagai menghancurkan kebahagiaan Istrinya..

"Khansa tetap masih bisa diselamatkan, 'kan, Dok?" tanya Vero seberusaha mungkin menenangkan hatinya yang tidak bohong sangat khawatir. Dia menatap Khansa yang terbaring lemah dengan infus yang terpasang.

Dokter mengangguk. "Jika kita yakin itu mungkin. Meskipun terlambat, bukan berarti Khansa tidak memiliki harapan."

Hembusan napas kecil terdengar dari bibir Rayen, Revan dan Vero. Mereka menatap iba Khansa yang harus menerima rasa sakit seperti ini.

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang