Permintaan Khansa

3.4K 598 175
                                    

Follow Instagram
@storyhusni_
@bimakevano
@khansamikia

Follow Tiktok
@storyhusni_

WARNING⚠️

DI PART INI PERASAAN AKAN DIGUNCANG KAYAK ADONAN KUE
MOHON SIAPKAN TISU

Kalau ada typo bantu revisi di kolom komentar ya gess ya✨

Budayakan vote dan komentar dulu sebelum lanjut

Happy Reading 💙

.
.
.
.
.
.
.
.
"

Karena nggak akan ada lagi hari berikutnya."

Khansa Mikia Aika

Bima menunduk dalam menatap Khansa yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Mata yang tertutup itu membuatnya merasa ada yang sakit dalam lubuk hatinya.

"Dokter?"

Tak kuasa bagi Bima mendengar lagi penjelasan Dokter. Dia hanya menggenggam erat tangan Khansa yang terpasang inpus.

"Sekali lagi kami minta maaf, Pak, Buk, tidak ada yang bisa kita lakukan karena kanker ini sudah sampai ke kepala pasien."

Isakan yang ditahan Alya pecah dan terdengar mengisi ruangan. Bima memejamkan matanya kuat-kuat, berusaha menahan hatinya yang begitu ngilu dihantam kenyataan.

Tekanan darah Khansa yang rendah membuat Khansa benar-benar harus kembali dirawat, terlebih ketika hasil pemeriksaan keluar menyatakan kanker sudah masuk mencapai kepala.

Bima, cowok itu tidak hentinya berada di sisi Khansa dan enggan beranjak sedikitpun. Hingga saat dia mulai merasa mengantuk, Bima merasakan pergerakan Khansa yang sadar.

"Khan."

Senyuman itu mengembang. Bola mata Khansa bergerak pada Bima  di sampingnya yang mulai mencium dahinya dengan lama.

Air mata tanpa bisa Khansa cegah jatuh ke pipinya. Perasaan bersalah yang mendalam hadir di hatinya..

"Masih terasa sakit, Khan?"

Bima menatap Khansa yang nangis. Dia segera menghapus air mata itu dengan lembut. Namun
air mata itu yang ada terus berjatuhan.

"Maaf karena udah ngerusak hari kebahagian kita."

"Shtt, jangan bilang gitu."

"Tapi sekarang aku kembali ke RS."

Khansa mengigit bibirnya. Ketakutannya benar-benar terjadi, dia kembali ke RS dan sudah membuat Bima di sini menjaganya. Harusnya kini mereka tidak di Rs setelah menikah.

Khansa bangkit dari tidurnya dan memeluk Bima begitu erat.

"Maaf." Isakan itu membuat  Bima balas memeluk erat Khansa dengan mata terpejam. Ada ketakutan besar dalam dirinya yang hadir sejak Khansa tidak sadarkan diri.

***

"Ma, Kondisi aku gimana?" tanya Khansa begitu keluarganya sudah masuk ke dalam begitu tau dia sudah sadarkan diri.

Khansa menghapus cepat air matanya dan menatap Alya dengan air mata yang naasnya susah untuk ia tahan sendiri. Firasat Khansa terhadap penyakitnya sangat buruk hingga air mata yang langsung menggambarkan ketakutannya.

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang