Memilih Menjauh (2)

2.9K 493 309
                                    

Selamat pagi

Jum'at Berkah

Al-Kahfi Time ✔️
Solawat ✔️
Dzikir ✔️

Baca ini jam berapa?

Tim yang suka cerita ini absen dong🙋

Kalau ada typo bantu revisi ya Vren

Jangan lupa vote dan komentar

Makasih udah udah komentar di part ini🤍

Yang baca wajib follow Instagram dan Tiktok
@storyhusni_
@kevanoadreas
@khansamikia

Happy Reading ✨

.
.
.
.
.
.


"Gue yang minta dia pergi, tapi gue yang merasa sepi "

Khansa Mikia Aika

Dengan pakaian rapi, Bima sudah ikut bergabung bersama dua keluarga, dihadapannya ada keluarga perempuan yang dijodohkan dengannya. Bima benar-benar tidak terniat berada di sana, ia lebih banyak diam dari pada berbicara. Dia pun tidak terlalu memperhatikan apa yang dibir.

"Putri kamu nggak ikut, Wel?"

"Ikut, tapi terlambat karena ada urusan sebentar katanya."

Riaa mengangguk tersenyum. Zaki yang merupakan Ayah Keisya kini menatap Bima sambil menyapa.

"Udah pernah liat Keisya sebelumnya?"

"Belum, Om." ucap Bima singkat dan seadanya. Sebenarnya dia bahkan malas membalas, apalagi bergabung dengan bincangan perjodohan yang sama sekali tidak diinginkannya.

"Sebentar lagi kamu akan lihat Keisya."

Bima hanya bergumam pelan, tak minat dengan nama yang disebut Keisya dan kalau bisa cewek itu tidak usah datang sekalian. Ia memilih meneguk minuman sambil menatap jam tangan. Berharap segera berakhir pertemuan ini, karena dia malas lama-lama di sini.

Pesan yang masuk ke nomornya membuat Bima melirik Angga yang menatapnya memicingkan mata.

Papa
Ramah dan nurut, jangan seperti itu!

Bima menghela napas pelan, terpaksa menegakkan punggungnya.

"Assalamualaikum,"

Suara salam membuat perhatian semua orang teralih, termasuk Bima yang kini menoleh pada seorang perempuan berbalut jilbab maroon yang kini menunduk tersenyum.

"Wa'alakumsalam, ini Pa Keisya," seru Riana tersenyum lebar. Keisya menyalami orang tuanya dan orang tua Bima, sampai pada Bima ia menelengkupkan tangan dan menunduk. Setelahnya duduk di hadapan cowok yang belum pernah dilihatnya sama sekali.

"Benar yang kamu bilang Riana, anaknya baik dan juga cantik. Benar-benar cocok nih sama Bima," seru Angga yang membuat Zaki terkekeh.

"Keisya silakan perkenalkan diri kamu, Nak." pinta Viona.

"Baik, Bunda."

Keisya memperkenalkan diri, Bima yang tadi tertegun memperhatikan pakaian Keisya kini beralih menatap Angga minta penjelasan. Sepertinya ada yang salah di sini. Dia pikir cewek yang dijodohkan dengannya tidak sealim ini.
Bagaimana mungkin cewek alim seperti ini dijodohkan dengannya?

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang