Jauhi Mantan?

3.3K 568 169
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman
(Dijawab biar berkah😆)

Selamat malam, aku update malam nih.. Absen dong yang baca malam siapa? Terus baca di jam berapa?

Udah baca Part sebelumnya?
Jangan loncat-loncat ya bacanya, ntar kelewat lagi bagian cerita yang penting 🙃

Oh ya pada masih pada libur nggak nih?

Jangan lupa vote dan komentar dulu ya sebelum lanjut🌝

Kalau ada typo silakan bantu dikoreksi, karena aku dengan senang hati menerimanya (≧▽≦)

Wajib follow dulu sebelum lanjut ya👇👇

Instagram  : storyhusni_
Twitter : sarifatulhusni
Tiktok : storyhusni_

Kalau nggak, kita nggak vren
Haha maksa...

Happy Reading 🤍
.
.
.
.
.

Sudah enam hari Khansa dirawat rumah sakit, yang paling membahagiakan adalah ketika ia diperbolehkan pulang untuk saat ini. Sebenarnya bukan benar-benar diizinkan tapi lebih kepada bujukan Khansa pada Dokter. Tubuhnya terasa sudah membaik sekarang, ia juga bosan di rumah sakit, kangen kuliah, kangen makanan di luar, Khansa harus secepatnya keluar dari tempat ini.

"Kamu boleh pulang, tapi harus rajin minum vitamin dan jangan lupa jadwal pengobatannya ya."

"Siap Dok," jawab Khansa semangat. Dokter terkekeh melihat keceriaan Khansa.

"Kalau kamu ceria gini insyaAllah bisa cepat sembuh. Jadi di rumah dan di kampus jangan pernah murung ya."

"Oke, Dok."Khansa mengangkat jempolnya ke udara. Keluarganya yang melihat itu mengulum senyum.

Dokter kemudian menoleh pada orang tua Khansa. "Untuk kesehatan Khansa selama dirumah mohon dijaga ya. Untuk pengobatan harus rutin jangan sampai terlewat."

Khansa ikut menyimak pesan Dokter pada Alya dan Vero yang kini mengangguk paham.

"Kalau kelewat dan nggak rutin gimana, Dok?"tanya Khansa penasaran.

"Akan berakibat fatal, karena kanker darah begitu mudah menyebar. Untuk saat ini kamu hindarin dulu apa yang nggak boleh di makan."

Khansa mengangguk menurut.

"Untuk vitamin dan obat jangan lupa diambil dulu nanti, Pak, Bu, sebentar lagi akan disiapkan perawat."

***

Senyum lebar tidak pernah hilang dari Khansa yang sudah keluar dari rumah sakit. Gadis itu memasuki rumahnya dengan wajah berseri, menghirup aroma wangian ruangan yang dia suka. Sampai di kamar Khansa menjatuhkan tubuhnya di kasur nan empuk.

"Kangennya ...." Khansa mengambil boneka babo yang pernah dibelikan Bima untuknya, memeluknya dengan sayang dan erat. "Lo nggak nangis'kan lama gue tinggal?"

Khansa membuat bonekanya jadi mengangguk. Ikut mengerucutkan bibirnya.

"Maaf deh kalau gitu. Tapi gue bawa teman nih buat lo."

Khansa mengambil boneka yang dari Andre. "Lo senang nggak? Lo nggak jomblo lagi kalau gue tinggal."

Boneka babo yang dipaksanya mengangguk membuat Khansa tersenyum lebar. Revan yang sedang bersandar di pintu dengan tangan melipat di depan dada menggelengkan kepalanya.

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang