ENDING

7.4K 659 89
                                    

Assalamualaikum semuanya

Tim nungguin part ini?

Absen dong baca ini jam berapa?

Maaf baru update lagi setelah 10 abad. Kemaren karena lagi sibuk dan setelah kegiatan saat mau nulis mood aku menguar entah ke mana🙂🙂

Alhamdulillah untuk part ini 3000+ kata, cukup mengobati kerinduan haha

Sesuai judul part ini, ini part ending. Siap?

Kalau ada typa bantu revisi di kolom komentar ya bestie

Jangan lupa vote dan komentar di part ini

Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.

"Untuk Khansa Mikia Aika, dia memang sama seperti senja, yang hadir dan segera pergi, namun dia lupa dia indah dan selalu dinanti."

Bima Kevano Adreas

Bima merasakan keretakan dalam hatinya. Kehilangan sosok berharga seakan bagaikan mimpi buruk yang ingin dihilangkannya dengan bangun segera. Namun, berulang kali dia ingin namun tidak bisa  karena ini adalah nyata dalam hidupnya.

"Kemaren gue masih lihat dia senyum, masih lihat dia ketawa, tapi sekarang udah nggak bisa lagi. Dia pergi untuk selamanya dari gue,"

Bima mendesah berat.

"Bilang ke gue kalau ini nggak nyata."

"Lo bisa," Andre mencoba menguatkan Bima. Namun Bima menggeleng dengan air mata yang kian jatuh.

"Gue nggak bisa. Kenapa dia benar-benar pergi setelah permintaan terakhirnya gue wujudkan," tanya Bima perlahan terisak.

Kepergian mendadak Khansa membuatnya sangat hancur. Katakan kepadanya ini mimpi karena Bima tidak sanggup menghadapi kenyataan menyakitkan ini. Dia ingin bangun dan melihat gadisnya juga bangun dan tersenyum kepadanya lagi.

***

Enggan beranjak sedikitpun Bima tetap memilih di sana setelah semua orang pergi, kecuali teman-temannya yang sudah dimintanya pergi namun tetap memilih di sana tidak tega meninggalkan Bima sendiri. Bima, cowok itu kini menatap kosong gundukan tanah di depannya. Tanpa bersuara dan hanya terdiam lama hingga kemudian terdengar kekehan pilu dari bibir cowok itu .

Cukup mengkhawatirkan, Bima setelah terkekeh sendiri kini kembali berubah ekspresi. Tersenyum pahit dengan kepala tertekuk dalam. Hingga kemudian berubah terisak kecil di depan makam Khansa karena menangisi perempuan berharga yang dia cintai yang sudah memilih pergi dari sisinya untuk selamanya.

"Gue mau ini mimpi, gue mau lo ada di sini lagi."

"Khan, lo nyuruh gue ikhlas lepasin kepergian lo, tapi, ternyata ini nggak semudah yang dipikirkan."

Pandangan Bima tertuju pada foto Khansa. Dia segera mengambil foto itu dan menatapnya dengan senyum hampa. Senyuman cantik di sana seketika ia rindukan, senyuman yang membuatnya ingin melihat senyum itu lagi.

"Gue harus gimana kalau gue rindu? Gue nggak bisa lihat senyum lo lagi, gue nggak bisa bikin lo kesal lagi, gue nggak bisa lihat wajah lo lagi, gue juga nggak bisa peluk lo lagi."

Mantan, Balikan Yuk! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang