8

12.9K 778 6
                                    

Setelah hari yang panjang kini bel pulang sekolah telah berbunyi, Adel, Elard, Inyong, Fifi dan Mila berjalan beriringan menuju lapangan parkir, untuk Thea tentu saja Gamma sang kekasih sudah menjemput Thea terlebih dahulu di kelasnya.

Di lapangan parkir terlihat beberapa siswa/i yang masih setia mengobrol dibandingkan pulang ke rumah, termasuk inti Aegeus dan Hector, meskipun kedua ketua geng besar tersebut masih mengibarkan bendera perang, tetapi anggota inti lainnya seperti Calvin dan Marco, duo maut itu saling melempar pandang dan memasang wajah sekonyol mungkin tanpa sepengetahuan Gio dan Zio yang kini tengah sibuk menanti seseorang. Gamma ? Tentu saja sudah membucin ria bersama kekasihnya Thea, Kevan? protagonis pria kita tentu saja sebagai ketua osis ia kini sedang mengadakan rapat bersama kepala sekolah, sedangkan Miguel ? Laki-laki tersebut terus menerus melihat handphone nya sambil sesekali melihat duo maut itu yang sedang bercanda gurau dari kejauhan.

Calvin memberikan kode kepada Marco untuk memeriksa ponselnya dengan gerakan wajahnya nya yang berubah-ubah. Marco yang memahami kode tersebut pun langsung berahli membuka ponselnya

Calvin 🤮
Anak mami udah ngedot belom ? Read

You
Bacot! 😡😡🤬

Calvin 🤮

skrinsyut kasih mami elis!😘. Read

Marco hanya membaca pesan ancaman dari Calvin, kemudian Marco menatap Calvin dengan tatapan tersakiti sekaligus tak percaya sambil menggelengkan kepalanya dengan lemas, Calvin yang melihat perubahan drastis Marco pun langsung tertawa terpingkal-pingkal, ia jadi ingat sewaktu SMP, Marco pernah dimarahi oleh Mami Elis akibat bekalnya tidak dimakan habis, bahkan Marco yang "terlihat" sangar pun menteskan air matanya saat Mami Elis meninggikan suaranya terhadap Marco.

*****

"Kak El, dan bestie-bestieku yang kusayangi~, Adel mohon pamit ke toilet dulu ya, kalian duluan oke?" ucap Adel belum sempat mereka membalas ucapan Adel, dengan segara Adel mendorong Elard dan sahabat-sahabatnya kemudian melambaikan tangan dan bergegas menuju toilet.

Adel bener-benar sakit perut, ia merasakan perutnya terlilit akibat kebanyakan makan sambal dari nasi padang yang ia makan. Setelah beberapa menit Adel berperang di kamar mandi, kini Adel bergegas keluar dari toilet wanita sampai tiba-tiba

"Adeline?" tanya seorang laki-laki yang ternyata dia adalah Zio

"Y-ya?" balas Adel, "Duh kasep pisan ini mah" batin Adel salting

Zio baru saja ingin memegang tangan Adel, namun tiba-tiba muncul seseorang yang menarik pinggang Adel sampai punggung belakangnya bertubrukan dengan badan orang itu. Adel yang terkejut pun melihat ke belakang dan ternyata orang itu Gio, laki-laki yang baru sehari saja sudah memporak-porandakan hatinya.

"How dare you?" ucap Gio menatap Zio dengan tatapan remeh dan tak lupa senyum smirk nya yang terlihat seperti merendahkan.

"E-eh Kak Gi ?" ucap Adel dengan salting yang entah sudah part ke berapa. Gio menatap Adel dan tersenyum lembut, setelah itu ia menyembunyikan Adel di belakang tubuhnya. Zio yang melihat interaksi mereka berdua pun tersenyum penuh arti. Kemudian Zio berjalan maju menghadap Gio dengan pandangan menantang, setelah itu ia berbisik dengan sangat pelan "Kali ini lo abis Giovanno" bisiknya kemudian ia menepuk pundak Gio dan berjalan melalui Gio serta tidak lupa mengedipkan sebelah matanya kepada Adel. Semua terjadi begitu cepat, belum sempat Gio membalas Zio, kini Zio sudah pergi. Adel yang masih memproses semua hal itu pun tidak mengedipkan matanya yang melebar dan ia berpikir "Matanya bintitan kah?" tanya Adel dalam hati sambil memasang ekspresi wajah yang berubah-ubah. Sedangkan di satu sisi, Gio hanya terdiam dan mengepalkan tangannya dengan begitu erat .

Figuran Punya Cerita!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang