"Eros, udah mendingan ?" tanya Adel kepada Miguel sambil mengelus lembut pundaknya. Saat ini mereka berdua berada di rooftop sekolah. Miguel sedari tadi hanya diam dengan padangan kosongnya. Untuk urusan kantin tentunya hal tersebut dibereskan oleh anggota-anggota Hector dan Aegeus. Jika ada yang bertanya, apakah tingkah Miguel tidak membuat ia dihukum oleh pihak sekolah? Jawabannya tentu iya, ia akan dihukum setelah biasanya Miguel sudah menenangkan dirinya, dan untuk masalah ganti rugi tentunya Miguel lah yang selalu menggantinya, serta jangan lupakan CIHS yang dimiliki oleh keluarga Clauvis yang membuat Miguel sampai kini tidak di DO.
"Eros? Eros mau cerita sama Adel kenapa?" tanya Adel hati-hati, karena Adel sendiri tidak mau memaksa Miguel untuk bercerita, ia hanya mau mengangkat setidaknya sedikit beban di benak Miguel kini.
Miguel pun menatap Adel yang sedari tadi duduk disebelahnya, kemudian Miguel mengeluarkan sebuah foto perempuan dari dompetnya dan memberikannya kepada Adel.
"Cantik, pacar Eros ya ?" tanya Adel yang memegang foto tersebut sambil tersenyum lembut kepada Miguel.
Miguel hanya menggelengkan kepalanya lemah sampai "Lo tau del? Di dunia ini gua hanya sayang sama dua orang perempuan, pertama lo dan kedua Ziva" ujar Miguel mulai bercerita. Sekilas mengenai keluarga Miguel, sedari kecil Miguel tinggal bersama pamannya dari pihak ayahnya yang bernama David Lucillus, ayahnya selalu sibuk bekerja sampai pada usia Miguel yang ke 10 tahun, ayahnya pergi untuk selamanya karena sebuah kecelakaan, sedangkan ibunya ? Pergi meninggalkan Miguel sejak kelahirannya.
"Gua ga masalah dengan Ziva yang selalu nolak kehadiran gua, tapi kenapa dia harus pergi sejauh ini?" lanjut Miguel, Adel ingin bertanya namun ia membungkam mulutnya karena ia ingin Miguel menceritakannya sampai selesai, ia tidak mau memotong ceritanya.
"Gua hancur liat dia pergi dengan keadaannya yang engga seharusnya itu terjadi sama dia bahkan ke siapa pun itu" kini Adel mengerti yang dimaksud Miguel pergi jauh bukanlah pergi ke suatu tempat namun pergi untuk selamanya. Miguel pun berhenti bercerita dan kini ia menutupi wajahnya dan berteriak kencang.
"Eros, disini Adel ga bisa suruh Eros untuk tetap kuat tapi Adel mau Eros ngomong ke Adel apa pun itu, cerita ke Adel, jangan bebanin diri sendiri, Eros sayang sama Adel kan? Adel juga sayang sama Eros, Adel engga mau Eros kayak gini" ucap Adel berkaca-kaca menatap Eros dan memeluknya yang masih menutupi wajahnya. Eros pun membalas pelukan Adel dan ia menangis sejadi-jadinya. Bukan menyayangi ia mencintai Ziva.
*******
"Adel, Adel, Adel, gua denger lo yang berhentiin Miguel ya??" tanya Mila dengan hebohnya, kini seluruh kelas memperhatikan Adel yang baru saja kembali dari rooftop, sedangkan Miguel tentu saja ia dipanggil BK.
"Lambe mu Mil!" ucap Fifi kepada Mila sedikit berteriak
"Adel, kamu engga kenapa-kenapa kan?" tanya Thea kepada Adel yang kini duduk dibangkunya.
"Adel gapapa kok bestie" balas Adel memandang satu per satu wajah sahabatnya. Seluruh kelas yang mendengar ucapan Adel pun kini merasa legah karena menurut informasi yang beredar Adel mampu menenangkan Miguel.
"Btw gaes, kalian kenal ga sama yang namanya Ziva?" tanya Adel kepada sahabat-sahabatnya
"Saha itu ?" tanya Fifi yang dibalas gelengan kepala oleh Thea dan Mila yang mengedikkan bahunya.
"Siapa Ziva ? Perasaan Ziva engga pernah diceritain dalam kehidupan Miguel di novel" batin Adel.
********
Kini Adel sedang berada dalam perpustakaan, ia membolos. Dulu semasa masih menjadi Elina, ia bahkan tidak pernah membolos sekalipun, oleh karena itu, katanya sih pengen coba bolos tapi kalian jangan ikutin kesesatan Adel ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Punya Cerita!
FantasiNamanya Elina Djanuar Seorang perempuan berumur 23 tahun yang masih menganggur, Elina yang belum menikmati kehidupannya karena memiliki keluarga yang selalu mengekangnya, Elina yang moodyan dan sensitif, Elina yang gampang senang akan suatu hal, El...