Pagi hari telah tiba, matahari bersinar dengan terang seolah ia memberikan senyuman terbaiknya bagi bumi. Namun tampaknya matahari harus kecewa karena nyatanya sinar yang dipancarkannya belum mampu membangunkan seorang gadis ini, siapa lagi kalau bukan Adeline.
BRAK
"CIL KEBAKARAN CIL KEBAKARAN!!" teriak Drian dengan heboh memasuki kamar Adel, sedangkan si empunya kamar? Tentu saja masih tertidur, seperti kata Mama Meliana, anaknya ini paling jago tutorial menjadi mayat.
"Gila! Ga bangun coy!" ucap Drian sambil menyikut Elard yang kini berada di sampingnya. Elard pikir sepupu gilanya ini mampu membangunkan Adel namun nyatanya tetap nihil.
"Sekarang gimana?" tanya Drian menatap Elard dengan bingung, jujur saja mereka kehabisan cara. Awalnya mereka pikir dapat membangunkan Adeline dengan suara berisik namun gagal, dengan cipratan air? Gagal juga, membuat Adel panik seperti tadi? Gagal juga.
"Cuman ada satu cara" ucap Elard yang tiba-tiba mendapatkan pencerahan sedangkan Drian kini ia hanya menatap Elard seolah mengatakan 'apa'.
Elard pun berbisik pada Drian kemudian diangguki oleh Drian.
"Ekhem tes tes" ucap Drian sebelum akhirnya
"CILL! COKELAT LO DIMAKAN ELARD! MALAH TINGGAL SETENGAH LAGI!!" teriak Drian sedangkan Elard kini mentapnya tajam
"Ck, jangan nam-" ucapan Elard terpotong
"KAK ELARD! TANGGUNG JAWAB! GANTIIN COKELAT ADEL!" ucap Adel panik dan dengan buru-buru Adel bangun dari ranjangnya dan kini melangkah keluar pintu. rupanya masih setengah sadar.
Belum sempat Adel membuka pintu tiba-tiba Elard memegang tangan Adel "Cokelatnya masih ada" ucap Elard
Adel bernafas legah, sebelum Adel membuka mulutnya untuk berbicara tiba-tiba Elard melanjutkan perkataannya.
"Sekolah" ucap Elard dengan singkat
"JAM BERAPA SEKARANG?" teriak Adel yang kini baru benar-benar terbangun sambil menatap Elard dan Drian bergantian.
"06:50" ucap Elard santai
Adel membulatkan matanya kemudian dengan buru-buru ia berlari menuju kamar mandi "Kak Elard! Kak Drian! Kok baru bangunin Adel sih??" teriak Adel sampai akhirnya pintu kamar mandi tertutup.
"Dia ga sadar kali ya" ucap Drian terkekeh geli sedangkan Elard hanya menggelengkan kepalanya.
********
"ADELINE IS HERE" teriak Adel sambil membuka pintu kelasnya yang bahkan bisa dibilang seperti mendobrak.
"HEY JAMAL"
"EMAK GUA BUNTING LAGI"
"HEY SOPAN KAH?"
Begitulah kira-kira balasan dari salam cinta yang diberikan oleh Adel pagi ini pada kelasnya tercinta X-1. Sedangkan si penyapa kini hanya tersenyum cengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Gila ya! Gua udah datang tepat pada waktunya tapi apa yang gua dapat? Jamkos hey!" ucap Adel menggebu-gebu kepada sahabat-sahabatnya.
"Mau herman tapi katanya Bu Nurul lagi bantuin kucingnya melahirkan" ucap Fifi yang sedang menggunting kukunya.
"Anak kucingnya cewek atau cowok fi?" tanya Mila dengan wajah polosnya
"Coba tanya Pak Samsul kayaknya di tahu" ucap Fifi asal, sedangkan Mila hanya mengangguk-ngangguk seolah paham.
"Ah ngadi-ngadi" ucap Adel yang kini memperhatikan Thea yang sedari tadi berkutat dengan bukunya.
"Lo ngapain dah the?" tanya Adel pada Thea yang kini aktivitasnya terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Punya Cerita!
FantasyNamanya Elina Djanuar Seorang perempuan berumur 23 tahun yang masih menganggur, Elina yang belum menikmati kehidupannya karena memiliki keluarga yang selalu mengekangnya, Elina yang moodyan dan sensitif, Elina yang gampang senang akan suatu hal, El...