Satu kata yang mendeskripsikan Adel, aneh. Disaat ia sulit dibangunkan pada weekdays, kini pada saat weekend ia dengan sukarela bangun pagi, tentunya dengan alasan konyolnya, makan bubur ayam dekat komplek.
"Adel?" ucap Mama Meliana yang bahkan terlihat seperti bertanya kepada gadis di depannya ini.
"Morning mams" sapa Adel dengan senyumnya yang secerah matahari
"Ini kamu sayang?" tanya Mama Meliana memastikan bahwa di depannya ini Adel sambil memutar tubuh Adel.
"Eits eits, ini Adel kok mams" ucap Adel sambil menunjuk dirinya dengan centil.
"Kenapa kamu bisa bangun pagi sayang? Apa kamu belum tidur?" ucap Mama Meliana dengan wajahnya yang penuh tanya.
"Engga mams, aku udah tidur kok! Adel pengen bangun pagi aja, soalnya dari kemarin udah berencana mau makan bubur ayam yang depan komplek hehehe" ucap Adel dengan cengiran khasnya.
"Hih! Ada-ada aja kamu! Giliran hari biasa dibangunin malah kayak mayat, sekarang bangun dengan sukarela!" ucap Mama Meliana sambil menjitak kepala Adel.
"Eh aduh jangan dijitak dong maaa, nanti kepintaran Adel menyusut loh!" ucap Adel sambil menunjuk-nunjuk kepalanya.
"Ada-ada aja kamu ini!" ucap Mama Meliana yang kini sibuk dengan aktivitas masak-memasaknya.
"Mamss, Adel cao dulu yaa! Takut kehabisan buburnya hehehe" pamit Adel pada mamanya
"Hati-hati ya sayang!" teriak Mama Meliana dari dapur
"IYA MAA" teriak Adel dari luar rumahnya
******
Selama dalam perjalanan Adel sedari tadi terus bersenandung sambil melihat-lihat sekitarnya, mulai dari ibu-ibu yang senam bersama, bapak-bapak yang jogging, dua orang kakek yang bermain catur di taman, bahkan gerombolan pria yang sedang bermain basket, nah ini yang paling Adel suka, cuci mata.
Sedang asik melihat aksi gerombolan pria tersebut tiba-tiba Adel melihat ke arah kirinya, seorang pria yang terlihat familiar sedang berlari dengan cepat menuju arahnya. Menuju arahnya?
Adel tidak mau kepedean namun seketika
"LARI ADEL, LARI!" teriak seorang laki-laki dari kejauhan yang ternyata Marco
"HAH?" balas Adel dengan teriakannya
"LIHAT KE BELAKANG ADEL" teriak Marco
Adel melihat ke belakang Marco dan tersenyum sambil menganggukan kepalanya karena di momen itu ia tahu bahwa kedamaian paginya kali ini akan hancur total.
Setelah Marco sampai di tempat Adel tentunya dengan secepat kilat Marco menggandeng tangan Adel dan membawanya kabur dari kejaran anjing poodle bewarna cokelat yang mengejarnya sedari tadi.
Setelah itu? Tentunya mereka terus berlari karena poodle cokelat yang seharusnya terlihat menggemaskan entah mengapa kini seperti anjing pencabut nyawa yang ingin mengambil jiwa Adel dan Marco.
"KAK! COBA CERITA INI KENAPA LAGI SIH?" teriak Adel sambil berlari
"MARCO DIKEJAR ANJING DEL!" teriak Marco
"YA ITU AKU TAHU KAK, MAKSUDNYA KENAPA GITU LOH SEPAGI INI DIKEJAR ANJING?" teriak Adel yang mulai bengek.
"MARCO GA SALAH APA-APA!, MARCO CUMAN LEWAT AJA LOH ADEL, PADAHAL MARCO UDAH SALAM SAMA ANJINGNYA, TAPI MARCO MALAH DIGALAKIN!" teriak Marco
"JADI MARCO GALAKIN BALIK" lanjut teriak Marco
Adel terdiam, ia kali ini sungguh lelah melihat tingkah kakak kelasnya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Punya Cerita!
FantasyNamanya Elina Djanuar Seorang perempuan berumur 23 tahun yang masih menganggur, Elina yang belum menikmati kehidupannya karena memiliki keluarga yang selalu mengekangnya, Elina yang moodyan dan sensitif, Elina yang gampang senang akan suatu hal, El...