27

4.7K 460 11
                                    

"Bi Emin! Nasi Ulamnya dua bi!" teriak Adel yang kini berdesakan dengan para siswa/i lainnya di kantin. Kini giliran Adel dan Fifi yang memesan makanan sedangkan Thea dan Mila tentu saja mencari tempat duduk yang kosong.

"Oh iya bi! Adel lupa! Pesan nasi kuningnya juga dua ya bi!" lanjut Adel berteriak bahkan suara teriakannya paling kencang dibanding siswa/i lainnya, maklum karena sekarang sudah jam istirahat ditambah lagi ada dua kelas yang baru saja selesai olahraga kini keadaan kantin bagaikan medan perang.

Sedangkan Fifi sedari tadi terdiam, ia bingung harus apa karena sahabatnya yang sedari tadi berteriak ini sudah menjalankan misi mereka.

"Ayo bi ayo waktunya tinggal 3 menit lagi!" teriak Adel bertepuk tangan sambil melihat Bi Emin mempersiapkan makanan.

"Tolong ya ibu Adel ini bukan mastercep!" ucap Fifi yang sudah jerah menghadapi Adel.

"Loh salah lapak ya?" ucap Adel cekikikan dan dibalas gelengan kepala oleh Fifi.

Sedangkan di tempat Thea dan Mila, terdapat inti Hector yang kebetulan juga berada di kantin tentunya dengan misi mencari makan.

"Gila itu si Adel tutorial jadi sirine pemadam kebakaran apa gimana ya?" ucap Calvin sambil menatap semua orang yang ada di meja tersebut.

"Heh sembarangan! Orang dia mau jadi penyanyi rock!" ucap Drian sambil tertawa geli membayangkan Adel berada di panggung dan menyanyi rock dengan hebohnya.

"Hoh cita-cita yang mulia" ucap Calvin sambil menganggukan kepalanya sedangkan Zio hanya bisa memutar malas bola matanya melihat percakapan duo maut itu.

Di sisi bangku lain tentunya Gamma dan Thea sedang berpacaran ria sedangkan Mila hanya menatap malas pasangan yang berada di depannya ini, kalau Kevan? Ia fokus dengan handphonenya sedari tadi.

"Makanan datang gaes!" ucap Adel sambil membawa nampan makanan begitu juga dengan Fifi. Kemudian mereka membagikan pesanan yang mereka bawa untuk Thea dan Mila.

"Eh cil!" ucap Drian pada Adel yang baru saja akan menyuap makanannya namun tidak jadi.

"Kenapa kak?" tanya Adel pada Drian

"Kok engga ada makanan buat gua?" tanya Drian dengan muka polosnya

"Dih pesen sendiri dong kak, Adel udah laper nih duluan dulu ya kak" ucap Adel sambil berniat menyuapkan makanannya lagi namun terhalang karena seseorang membawa makanan Adel, tentu saja Adel kesal bukan main baru saja ia ingin memberi pencerahan kepada orang yang membawa makanannya namun tidak jadi karena orang yang mengambil makanannya ternyata Gio.

"E-eh Kak Gi?" ucap Adel yang terlihat seperti bertanya

"Makan sama aku sini" ucap Gio pada Adel lembut sambil menggandeng tangannya sedangkan Adel bagaikan terhipnotis ia mengikuti laki-laki di depannya ini namun baru saja mau melangkah tiba-tiba Adel merasa bajunya ditarik oleh seseorang sehingga ia malah jadi terduduk lagi.

"Aduh sopo seh ini!" tanya Adel sambil menghadap belakang dan ternyata orang itu adalah Zio sedangkan Gio kini menatap dingin ke arah Zio.

"Makan disini aja, sahabat-sahabat kamu disini" ucap Zio yang sedari tadi menatap Adel.

"Eh iya bener kalau g-" ucapan Adel terpotong

"Dia bisa bawa sahabat-sahabatnya" ucap Gio namun arah matanya menatap Adel

Adel hanya menganggukan kepalanya sedangkan orang-orang disekitar mereka kini ketar-ketir karena tidak biasanya kedua alpha ini saling bersinggungan.

Adel masih tidak menyadari bahwa sedari tadi kedua alpha tersebut megibarkan bendera perang.

Inti Aegeus pun ikut serta berdiri dekat dengan Gio karena awalnya mereka terduduk manis sambil melihat aksi Gio yang menghampiri Adel.

Kedua pihak anggota inti Aegeus dan Hector sedari tadi terus menerus memberi kode satu sama lain untuk memisahkan pemimpin mereka ini. Namun hal ini tidak berlaku untuk Gamma yang sedari tadi bagaikan di dunianya sendiri bersama Thea, kekasihnya.

"Punten gaes, Adel udah laper nih, mending kita duduk bersama aja ya, kan berkah hehehe" ucap Adel sambil menarik satu-satu anggota inti Aegeus untuk duduk bersama inti Hector lainnya termasuk Gio juga yang kini duduk disebelah kiri Adel sedangkan sebelah kanannya terdapat Zio.

Seluruh penjuru kantin tidak percaya akan apa yang mereka lihat kini, inti Aegeus dan Hector duduk bersama di satu meja!

Pada akhirnya acara makan Adel pun dapat dilanjutkan bahkan sekarang ia makan dengan lahap sedangkan orang-orang lain di meja ini terdiam bahkan Fifi dan Mila menghentikan acara makan mereka.

Gio terus menerus menatap Adel begitu juga dengan Zio, Gio yang menyadari gadisnya terus- menerus ditatap pun mengalihkan pandangan matanya pada Zio.

Zio yang menyadari tatapan tajam tersebut pun langsung menatap Gio dengan menantang bahkan mengeluarkan senyum smirknya yang terlihat memabukan bagi siswi-siswi sekitar. Gio mengepalkan tangannya dan baru saja ia akan berdiri untuk menghajar Zio tiba-tiba Adel berbicara.

"Mil! Lu kaga demen sama nasi kuningnya?" tanya Adel pada Mila sedangkan Mila tentunya kini pucat karena barusan ia menyaksikan kedua alpha itu akan bertarung.

Anggota inti lainnya hanya bisa menghelakan nafas mereka bahkan sampai menggelengkan kepala mereka, melihat Adel yang sangat tidak peka.

Mila terus terdiam sampai akhirnya "Yauda buat gua aja ya Mil! Dari pada dibuang sayang!" ucap Adel merebut nasi kuning Mila namun kini ia merasa ada yang salah dengan orang disebelah kanan dan kirinya.

"Kak Gio sama Kak Zio, kalian?" ucap Adel memandang curiga pada Gio dan Zio yang kini menatap Adel.

"Oh! Kalian mau nasi kuning ya? Yauda kita bagi tiga ya! Biar Adel bisa makan makanan lain!" ucap Adel yang membuat seluruh meja bahkan seluruh kantin menepuk jidat mereka.

"Gua cape bet dah lard sama kembaran lu" bisik Calvin pada Elard.

"Itu Adel di rumah dikasih makan kaga sih?" lanjut Calvin sedangkan Elard menghelakan nafasnya.

Setelah itu Adel pun membagi nasi kuningnya menjadi tiga "Habis ini, Adel mau batagor deh! Kalian mau bagi tiga lagi sama Adel?" ucap Adel menatap Gio dan Zio sedangkan Zio hanya bisa menggeleng lemah dan Gio hanya tersenyum tipis.

Cair sudah suasana namun hal ini tidak berlaku untuk Miguel yang sedari tadi mengepalkan tangannya melihat Kevan. Ia harus sabar.

"Migugu, pinjem handphone!" ucap Marco tiba-tiba menyadarkan Miguel sedangkan Miguel hanya menatap malas pada Marco. fyi, mengenai masalah Miguel dan Marco tentunya mereka sudah damai karena Marco sudah melunasi hutangnya.

Miguel dengan malas mengeluarkan handphonenya dan memberikannya pada Marco

BRAK

Seluruh kantin yang tadinya sudah tenang kini kembali tegang saat medengar suara gebrakan meja namun mereka tidak menduga orang yang mengebrak meja tersebut ternyata adalah Marco!

"Mi-Migugu, kok game yang baru Marco download dihapus?!" ucap Marco terbata sambil menghapus air matanya yang perlahan keluar.

"Memory gua udah mau meledak!" ucap Miguel malas dengan drama bocah di sebelahnya ini.

"Tega!" ucap Marco yang kini menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya, sedangkan penghuni kantin hanya bisa tersenyum pahit melihat drama picisan ini.

"Kak Marco, inget engga kata Adel apa" ucap Adel tiba-tiba kepada Marco sambil melap mulutnya sehabis makan.

Marco pun mengintip dari cela jarinya kemudian "Maaf Migugu, Marco seenak jidat download lagi tanpa kasih tahu, Marco kasih permen milkite tanda maaf dan tanggung jawab Marco ya ya ya" ucap Marco watados.

Sedangkan Miguel hanya menganggukan kepalanya malas, ia lelah.










Figuran Punya Cerita!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang