"Kenapa sih gua jadi telat mulu!" ucap Adel sedikit berteriak sambil bergegas menuju kamar mandinya.
"Ya Tuhan, Adel kaga mau telat lagi!" rengek Adel dengan wajahnya yang terlihat seperti bebek geprek sambil memakai seragamnya. Well, ia hanya mandi bebek btw.
Adel telat bukan karena alasan sederhana namun ini karena misi yang harus ia selesaikan kemarin demi misi besar yang akan ia lakukan pada hari Mila berulang tahun.
"Adel, telat lagi?" ucap Mama Meliana sambil berkacak pinggang.
"Iya ma! Tapi tenang aja kok baru telat 20 menitan masih sabi!" ucap Adel sambil mengambil selembar roti
"Adel cao dulu ya ma! Love you!" lanjut Adel sambil berlari terbirit.
"Hati-hati sayang!" teriak Mama Meliana sambil menggelengkan kepalanya, mirip siapa putri kecilnya ini?
"Oke fix naik sepeda aja!" ucap Adel sambil membawa keluar sepedanya dari garasi
Akhirnya Adeline pun berangkat juga menuju sekolahnya.
"Seger banget asli naik sepeda pagi-pagi" ucap Adel sambil menggowes sepedanya dengan santai, iya santai.
"Pagi Bu Jumin!" teriak Adel sambil melambaikan tangannya kepada Bu Jumin yang merupakan ibu-ibu terupdate di kompleknya, jika kalian mempunyai pertanyaan cukup tanyakan pada Bu Jumin, ia tahu segalanya terutama yang terjadi di komplek ini!
"Pagi Adel! Udah mau jadi menantu ibu belom?" teriak Bu Jumin kepada Adel. Memang seringkali Adel selalu ditawarkan oleh Bu Jumin untuk jadi menantunya katanya Adeline perempuan yang pas dengan anak bujangnya yang masih ting-ting ini.
"Sekip dulu bu! Adel udah sold out!" teriak Adel
Bu Jumin pun kecewa dengan jawabannya Adel, mau bagaimana lagi? Menantu idamannya sudah sold out, sedangkan anaknya sangat malas mencari pasangan di usianya yang bisa dibilang sudah pantas untuk membangun rumah tangga.
Kembali ke Adel, pada akhirnya kini Adel keluar dari komplek rumahnya namun dengan perlahan ia menggowes sepedanya karena ia melihat seorang wanita yang sangat familiar entah ini ingatan sewaktu ia kecil atau apa, pada akhirnya ia menghentikan gowesan sepedanya.
"Non Adel?" tanya wanita itu
********
Kini Adel menatap pintu gerbang sekolahnya yang sudah tertutup rapat semenjak 45 menit yang lalu, ia tidak punya pilihan lain, pada akhirnya ia bergegas menuju jalur belakang.
"Bi! Nasi gorengnya satu ya inget pake telur mata sapi!" teriak Adel yang kini malah duduk di warung dekat jalur belakang sekolahnya, memang awalnya Adel mau lewat jalur belakang sungguh! Tapi ia malah melihat sebuah warung yang menawarkan menu-menu yang menggiurkan alhasil ia duduk disini kini bersama sepiring nasi gorengnya dan telur mata sapinya.
"Adel berdosa banget!" ucap seorang laki-laki yang kini duduk di sebelah kirinya yang ternyata Marco.
Adel tersedak karena ia kaget tiba-tiba warung ini sudah penuh dengan anggota-anggota Aegeus bahkan sampai ke intinya! Tahu dari mana Adel? Sudah jelas dari tatoo kecil dekat pergelengan tangan mereka.
"Minum dulu!" ucap Gio sambil memberikan air putih untuk Adel.
Adel pun dengan terburu minum "Kalian kok bisa disini?" tanya Adel sambil menatap inti Aegeus yang kini terduduk di meja yang sama dengannya.
"Bolos" ucap Miguel dengan santai
"Kak El?" ucap Adel dengan tatapan mata tidak percaya menatap Elard yang juga membolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Punya Cerita!
FantasyNamanya Elina Djanuar Seorang perempuan berumur 23 tahun yang masih menganggur, Elina yang belum menikmati kehidupannya karena memiliki keluarga yang selalu mengekangnya, Elina yang moodyan dan sensitif, Elina yang gampang senang akan suatu hal, El...