Setelah drama anak tiri, Adel, Elard dan tentunya Inyong pun bergegas pergi ke kantin mumpung kali ini mereka terlanjur bolos dan lapar.
"Kak El, kantin ada nasi padang ga sih ?" tanya Adel kepada Elard
"Engga" ucap Elard yang kini menuntun Adel yang diikuti oleh Inyong, mereka duduk di sebuah meja yang memang biasanya diduduki oleh anggota Aegeus. Adel pun memberi kode untuk Inyong untuk membeli nasi padang, syukurnya hal ini dipahami oleh Inyong yang langsung bergegas beranjak dari kantin.
Setelah kepergian Inyong dari kantin, tiba-tiba muncul anggota inti Aegeus yang kini menduduki tempat Adel dan Elard, posisi duduknya kini Gio berada disebelah kiri Adel, Elard yang berada di sebelah kanan Adel, kemudian dihadapan Adel terdapat Miguel dan disebelah kiri Miguel ditempati oleh Marco. Tidak seperti sekolah lainnya, tidak ada yang namanya sorakan atau pujaan saat melihat para most wanted berjalan memasuki kantin, karena Gio lah yang melarang hal tersebut.
"Heyyy Adel, kenalin aku Mar-" ucapan Marco terpotong untuk sekian kalinya dikarenakan Inyong yang tiba-tiba menggeplak pundak Marco.
"SAKIT ANJ-"
"Halo, Mami Elis ?" ucap Miguel yang berpura-pura menelepon mami kesayangannya Marco.
"E-eh, engga mami engga!, Marco cuman mau panggil Anjani tadi teman sekelas Marco" ucap Marco kelabakan melihat gerak-gerik Miguel.
"Dih anak mami lo" ucap Inyong yang kini memberikan sebungkus nasi padang kepada Adel, mudah untuk mendapatkan nasi padang tersebut dikarenakan satpam CIHS memiliki istri yang membuka usaha rumah makan padang.
"Gua bilangin mami gua kelar lo cen cen!" ucap Marco dengan menggebu-gebu kepada Inyong yang terlihat biasa saja tidak menunjukan ketakutan apa pun.
"Thankies nyongss" ucap Adel kepada Inyong yang diangguki olehnya.
"Kamu makan apa hmm ?" tanya Gio kepada Adel sambil menatap setiap gerak-gerik dan ekspresi wajah yang diberikannya.
"E-eh a-anu itu.. nasi padang hehehe" ucap Adel dengan gagap, ia sungguh malu karena teringat kejadian saat ia berduaan dengan Gio tadi.
"Engga boleh" ucap Elard menatap Adel dan berusaha mengambil bungkus nasi padang tersebut dari hadapan Adel. Namun, sebelum hal itu terjadi Adel dengan cepat memukul tangan Elard dan "Boleh ya Kak El, boleh ya, pokoknya boleh titik" ucap Adel merajuk kepada Elard sambil menatapnya dengan melas namun terlihat seperti kucing kesiram air dipandangan anggota Aegeus.
"Aku bolehin tapi suapin aku ya ?" ucap Gio melihat Adel yang kini rahangnya jatuh dengan matanya yang membulat.
"Duh salting aku mama!" batin Adel sambil menggelengkan kepalanya.
"T-tuh Kak Gi aja bolehin Kak El!, engga like sama Kak El, like nya sama Kak Gi!" ucap Adel yang membuat seluruh kantin yang sudah hening semakin hening. Gio sedikit terkejut mendengar ucapan tersebut namun ia hanya bisa terkekeh kecil mendengarkan penjelasan Adel berikutnya.
"E-eh mak-maksudnya itu loh, itu Kak Gi-" ucap Adel yang kini mati gaya dan kehabisan akal untuk mengklarifikasi perkataannya.
Entah keberuntungan dari mana, tiba-tiba muncul drama picisan yang dibintangi oleh Starla.
"H-Hiks, a-aku salah apa sama ka-kamu Alfina?!" ucap Starla dengan nada yang sedikit ditinggikan belum lagi ekspresi mukanya yang merasa paling tersakiti sedunia.
"Mau tau salah lo ? Lo rebut satu-satunya sahabat gua yang berharga!, Sialan mati aja lo Starla!" setelah itupun Alfina menampar Starla dan menyiraminya dengan jus jeruk.
"ALFINA!" teriak Kevan dan Drian berlari menghampiri Starla. Tak hanya Kevan yang menghampiri, namun disana juga terdapat anggota inti Hector lainnya.
"Gila protagonis dibanding sama figuran, kok lebih seger figurannya ya" batin Adel sambil menggigit bibir dalamnya dan memperhatikan satu per satu anggota Hector dengan tatapan kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Punya Cerita!
FantasyNamanya Elina Djanuar Seorang perempuan berumur 23 tahun yang masih menganggur, Elina yang belum menikmati kehidupannya karena memiliki keluarga yang selalu mengekangnya, Elina yang moodyan dan sensitif, Elina yang gampang senang akan suatu hal, El...