16

6.8K 525 21
                                    


"Jadi apa rencana lo del?" tanya Inyong kepada Adel. Mereka berdua berada di rooftop sekolah, setelah Adel menceritakan semua hal yang terjadi kepada Inyong kemarin ditelefon, mereka memutuskan untuk membicarakan hal tersebut lebih lanjut hari ini dan berakhir lah mereka di rooftop sekolah tentunya sambil makan bubur ayam.

"Rencannywa sih gwa bakal awash-" ucap Adel terpotong

"Lo bisa kaga nelen dulu?" ucap Inyong melotot ke arah Adel yang kemudian langsung menelan makanannya buru-buru.

"Ekhem oke, rencananya sih gua bakal awasin Starla sama dia, tapi gua rasa gua juga bakal galih-galih info dari Zio secara kan mereka keluarga kandung" ucap Adel yang kini melap mulutnya karena telah menyelesaikan acara makannya.

"Lo yakin del ikut campur urusan ini?" tanya Inyong kali ini serius menatap Adel.

Adel terdiam kemudian menjawab "Yakin"

"Protagonis disini busuk banget" lanjut Adel dengan senyum smirknya.

Inyong menghela nafas kemudian "Inget gua selalu ada buat lo jangan maksain diri!" ucap Inyong sambil menatap sahabatnya.

Adel tersenyum dan memeluk lengan Inyong "Makasih bestie, di kehidupan berikutnya jadi sahabat gua lagi ya" bisik Adel pelan namun bisikan tersebut masih dapat didengar oleh Inyong.

"Boleh" senyum Inyong yang kini mengusap lembut rambut Adel yang sedang tertidur.

*******

Inti Aegeus kini masih dalam keadaan yang bisa dibilang tidak baik-baik saja, bagaimana tidak? Dia yang mereka anggap sahabat ternyata merupakan seorang pengkhianat.

"Sekarang kita mesti gimana?" tanya Marco menatap Gio, Elard dan Miguel. Kini mereka berada di markas Aegeus, karena mereka memutuskan untuk membolos, jika mereka tidak membolos sepertinya mereka akan benar-benar menghabisi dia.

"Jangan gegabah, kontrol emosi lo semua" ucap Gio dengan tenang

"Terutama lo Miguel" lanjut Gio yang kini memperhatikan Miguel yang mengepalkan tangannya erat.

"Gua cabut duluan" ucap Miguel yang kini pergi meninggalkan markas.

"E-eh Migugu kalo pergi kesana gimana nih?" ucap Marco yang panik sambil berjalan ke sana ke mari dan memperhatikan Gio dan Elard bergantian.

"Tenang, dia ga sebodoh itu" ucap Elard yang sedari tadi diam.

"O-oh oke" balas Marco yang kini duduk sambil mengambil unyinya untuk dipeluk.

"Drian udah kasih tau ke Calvin sama Gamma soal ini?" tanya Elard pada Gio yang sedang berpikir.

"Harusnya udah" ucap Gio

"Ingat kita harus bersikap biasa tapi was-was" lanjut Gio yang kini menatap Elard dan Marco yang menonton film kartun kesayangannya.

********

"Hai Ziv, ini gue, lo apa kabar? Udah engga ngambekan lagi kan?" ucap Miguel kepada makam di depannya.

"Sorry ya, gua baru jengukin lo" lanjut Miguel sambil memegang nisan di depannya.

"Gua kangen banget sama lo, kenapa lo tinggalin gua secepat ini? Gua belum sempat nyatain perasaan gua ke lo, gua belum sempat denger lo nyanyi di atas panggung, gua belum sempat liat lo pake baju pengantin, kenapa Ziv? Apa karena lo engga mau dekat sama gua, jadi lo tinggalin gua?" ucap Miguel dengan nadanya yang bergetar.

"Ziva gua janji sama lo bakal hancurin kepara* itu" lanjut Miguel sambil menyapu air matanya.

"Bahagia terus ya disana, jangan sedih lagi, pokoknya engga boleh, gua ga izinin!" ucap Miguel

Figuran Punya Cerita!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang