8. Bukankah bulan ini indah?

363 71 58
                                    

Park Chanyeol baru saja selesai melakukan meeting dengan para dokter spesialis tentang bagaimana penanganan operasi tumor hati salah satu pasien VVIP mereka yang akan di jadwalkan minggu depan.

Ketika dia kembali keruangan dia dikejutkan dengan beberapa perawat yang keluar ruangannya dengan nampan kosong."Apa yang kalian lakukan?"

Tiga perawat yabg lewat itu tercengang, dengan ekspresi bersalah mereka berjalan berhimpitan kearahnya. "Prof. Park, kami minta maaf tapi pasien anda banyak meminta makanan bergizi,"

"Dia bahkan meminta semua makanan ibu hamil,"

Mereka semua benar-bebar tidak tahu apa yang terjadi. Tetapi gadis didalam tiba-tiba memanggil mereka dan meminta banyak hal yang berkaitan dengan ibu hamil. Mereka semua awalnya menolak tetapi, mengingat dia pasien spesial Prof. Park, siapa yang sanggup menolak?

Park Chanyeol menghela napas, kemudian melambaikan tangannya mengusir tiga perawat didepannya. "Pergi, Pergi!!"

Tiga perawat itu ketakutan, "Dokter kita tidak akan dipecat kan?"

"Pergi!"

Dengan satu bentakan, tiga perawat itu lari terbirit-birut. Park Chanyeol mengerutkan keningnya, dengan kesal dia bergegas masuk kedalam. Ketika dia baru sampai di ambang pintu, suara lembut menghentikan langkahnya dan kemarahannya yang memuncak meluap seperti gas di dalam balon.

"Mmm, jadi ibu hamil harus banyak minum susu?"

"..."

"Hung .. Aku tidak suka susu, boleh aku menukarnya jadi Milshake Strawbery?"

"..."

Suaranya lembut seperti anak kecil. Dia duduk dengan sepiring buah-buahan di pangkuannya, ditangan kecilnya ada pisau buah yang mengkilat.

Dua perawat yang sejak tadi mengawasi dan menjawab semua pertanyaannya menyadari kedatangan Park Chanyeol. Mereka semua langsung mengabaikan gadis lucu ini dan segera menunduk hormat pada Park Chanyeol.

"Profesor Park,"

Luhan bergeming. Dia menoleh kearah Park Chanyeol dan tersenyum sangat ramah.

Park Chanyeol menajamkan tatapannya, "Kau pikir ini hotel? Memanggil perawat semau mu?"

"Mereka bilang aku pasien spesial mu, mereka sendiri yang mau melayani ku dengan baik." Balas Luhan tenang.

"Kau-,"

Sebelum Park Chanyeol bisa berkata lagi, suara derit yang ditimbulkan gesekan antara pisau dan piring terdengar sangat linu.

Luhan menatap lagi kearah Park Chanyeol. "Panggil Willis Sun." Kali itu tidak ada rasa ramah tamah, matanya yang cerah berubah dingin, suaranya yang lembut dan ceria berubah berat.

Park Chanyeol menatapnya yang sekarang sedang menyayat buah apel, memisahkan antara kulit dengan daging buahnya. Gerakannya begitu lembut dan teliti, hampir tidak ada daging buah yang menempel di kulit buah. Bulu kuduk Park Chanyeol berdiri, seluruh tubuhnya dibuat bergetar merinding.

Tanpa sepatah katapun dia berjalan keluar, mengeluarkan ponselnya dan memanggil Oh Sehun.

"..."

"Setan kecilmu berulah!"

"..."

Setelah sambungan terputus, Park Chanyeol mendengar suara tawa dari dalam ruangannya. Tawa itu begitu renyah dan terdengar kekanakan.

"Tidak papa, tidak papa .. aku hanya Akting, kamu cantik jangan takut."

"..."

Dia menghela napas untuk kesekian kalinya. Mengambil rokok dari saku celananya, pergi ke balkon dan mulai merokok sambil menunggu Oh Sehun yang sudah dalam perjalanan kemari. Dia tidak bisa masuk keruangannya selama gadis itu ada disana, dia takut ada satu kejadian mengerikan yang tidak dapat di hindarkan.

Mr. Sunshine Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang