25.

303 63 47
                                    

Oh Sehun sudah selesai dengan pekerjaannya. Sambil menggandeng tangan Luhan mereka keluar dari lift diikuti Kim Hanbin masih dengan ransel merah muda ditangannya. Orang-orang masih memperhatikan mereka, dan semakin tidak menyukai Luhan ketika melihat kedua tangan itu saling menggenggam erat.

Ketika mereka hampir sampai pintu utama Luhan tiba-tiba menghentikan langkahnya, "Sepertinya aku perlu kekamar mandi."

Oh Sehun menoleh dan mengerutkan kening. "Haruskan kita kembali keatas?"

Tertawa, Luhan menggelengkan kepalanya. "Untuk apa? Itu melelahkan." Menoleh kanan kiri dia menatap dengan bingung, "Dimana toilet? Aku akan baik-baik saja untuk ke toilet umum."

"Toilet umum?" Kaget Kim Hanbin. Dia telah mengikuti Madam selama hampir tiga bulan. Dia tahu betul bahwa Madamnya adalah orang yang sangat bersih, seperti orang yang tidak akan mau pergi ke toilet yang dipakai bersama.

Oh Sehun juga khawatir, "Jika kamu lelah aku bisa menggendongmu keatas."

Luhan tersentuh, akhir-akhir ini suaminya memang penuh perhatian. Tetapi dia tidak bisa memanfaatkan situasi ini untuk menjadi sagat manja. "Tidak perlu sayangku, aku akan baik-baik saja dengan toilet umum"

Selain itu, Luham percaya di perusahaan besar milik suaminya tidak mungkin toilet umum akan sangat berantakan dan tidak terurus.

"Baiklah, tapi aku akan tetap mengantarmu."

Keputusan Oh Sehun final. Mereka bertiga akhirnya berjalan menuju toilet wanita. Seperti yang harapkan Luhan, bahkan untuk sekedar toilet umum ini memiliki kelas terbaik. Diluar kamar mandi ada tempat menunggu yang cukup cantik dekorasinya.

Oh Sehun dan Kim Hanbin duduk diruang tunggu, sedangkan Luhan masuk kekamar mandi. Desain dalam juga masih membuat Luhan takjub. Dinding dipenuhi oleh dinding keramik berwarna pink soft dengan motif yang sangat cantik, puas mengamati  desainnya, Luhan segera mengambil kamar mandi yang paling ujung.

Beberapa saat kemudian, suara pintu di bilik sebelah terbuka, lalu terdengar suara keran dan dering ponsel yang jauh. Luhan membersihkan bekasnya dan merapihkan pakaiannya, tidak lupa dia menyemprotkan disinfektan dan parfume sebelum keluar. Begitu tangannya menyentuh gagang pintu, sebuah bilah pisau muncul disela-sela pintu.

Dengan tenang, Luhan mengangkat tangannya ke udara, dan mundur beberapa langkah. Bilah itu masuk semakin dalam, kemudian terdengar suara pintu terbuka lagi, kali ini ada suara marah-marah yang tiba-tiba terhenti, seperti terkejut melihat sesuatu. Apakah ada seseorang di depan pintu kamar mandinya?

"Bukan apa-apa, ada orang aneh."

Suara terdengar semakin jelas, dan suara air di keran terdengar semakin jelas.

"Mmm, Im Luhan dia semakin besar kepala,"

"..."

"Hanya karena dia kekasih Tuan. Oh dia bahkan bertingkah semena-mena! Menyentuh barang Tuan. Oh masuk keruangan pribadi, sungguh tidak tahu malu!"

"..."

Wanita diluar tertawa, "Benar, dia seperti parasit."

Luhan mengenal suara ini, dengan satu hentakkan, dia membuka pintu.

"Ahhkkk!!" Wanita di depan wastafel melonjak terkejut sampai ponselnya jatuh kelantai. Seperti dugaannya wanita ini Hwang Eunbi.

Dia menatap terkejut kearah Luhan, "Im Luhan!! Apa maksudmu!"

Luhan menoleh kearah pintu, kemudian mencekeram kerah baju Hwang Eunbi. "Siapa orang yang berdiri disini tadi?"

Hwang Eunbi mengerutkan kening, "Apa maksudmu?!"

Mr. Sunshine Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang