50. Pertaruhan terakhir

349 61 55
                                    

Butuh Effort banget selesaikan part ini yang sekaligus jadi part penutup. Aku harap kalian gak akan kecewa sama aku. Enjoy it🥰



Hari itu sebelum senja, Oh Sehun dan yang lainnya berhasil mendapatkan infomasi dari Kakek Jo tentang keberadaan Kim Kai dan Yang lainnya.

Dia dan puluhan anggota black Crowe bersiap sebagai tim penyelamatan. Oh Sehun, atau Willis Sun mengenakan pakaian serba hitam dengan pin gagak hitam metalik di dada kirinya berdiri menjulang gagah seperti gunung yang agung ditengah lautan.

Berdiri di dek kapal berdua bersama Suho, dia bisa melihat betapa tidak fokusnya mata tajam dan kosong Suho biasanya. Dia yang selalu tenang setiap memberikan strategi, hari ini kacau dan berkilat emosi. Bahakn wajahnya yang selalu terpoles rapi oleh samaran kali ini bersih, dia mengenakan wajah aslinya.

"Ada boat kecil, kau bisa menggunakannya." Katanya tanpa menatap.

Suho juga tidak sedikitpun meliriknya, "Tidak ada siapapun disisimu, aku tidak bisa kemana-mana."

Senyum kecil tersungging di bibir Willis Sun, "Ah, jadi jika ada seseorang disisiku kau akan pergi?"

Masih tanpa emosi apapun Suho menjawab dengan datar, "Bukankah selalu seperti itu?"

Bersandar di dinding besi kapal, Willisun menatap Suho yang dalam pikiran kosong kemudian senyum kecil tersungging di bibirnya.

"Istriku, Lunar wanita yang menyebalkan. Dia banyk bicara, tidak bisa diam dan gila." Senyum semakin tersungging lebar di bibir Willis Sun. "Tapi, ketika aku memikirkan harus kehilangannya, ketika memikirkan bagaimana jika wanita gila itu bertemu lelaki lain, bertindak gila pada wanita lain, Hatiku berat, aku kesal."

"Aku tidak bisa membiarkan wanita itu bertindak gila pada orang lain." Katanya, baru saat itu Suho menoleh.

"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?"

Menegakkan tubuhnya, Willi Sun berjalan ke samping Suho dan menepuk bahunya. "Kita hidup di dunia yang berbahaya."

"Jika alasanmu tidak bisa menerima dirinya hanya takut terjadi sesuatu padanya, kau harus ingat. Saat dia jauh disisikita, bahaya jauh lebih bebas mendekatinya."

"Jika kau takut, maka jaga dia disisimu."

"Setidaknya, kau bisa memastikan ke amanannya. Setidaknya, kalian bisa menghabiskan waktu yang jujur tentang perasaan kalian."

Tertegun, Suho mengangkat matanya untuk menatap Willis Sun. "Kau bertidak dewasa sekarang?"

"Haha..." Willis Sun tertawa kecil, "Kurasa istriku membawa banyak pengaruh baru untukku. Aku sering mendengar kalimat itu dari buku yang dia baca."

Senyum mulai mengukir di bibir tipi Suho. "Aku tidak butuh boat. Aku akan mengambil satu jetski. Aku pergi sendiri."

"Gunakan boat untuk menyelamatkan Kim Kai!" Berbalik namun dia tiba-tiba teringat sesuatu, "tolong, bawa dia dengan selamat. Aku tidak mau melihatnya mati dua kali."

"Kau bisa percaya padaku." Balas Willis Sun.

Begitu Suho pergi sendiri dengan jetski, wajah cerah Willi Sun berubah menjadi gelap. Wajah yang penuh ketenangan, berubah menjadi wajah penuh kemarahan. Mengeluarkan pistol miliknya, menekan pelatuk sebanyak tiga kali, dia menembakkan tiga peluru secara percuma kearah lautan lepas.

Dengan sekali hembusan napas panjang, dia selesai melampiaskan kemarahannya.

Pada saat itu seseorang maju perlahan dengan menahan gemetar tubuhnya. "Master, lokasi tuan Kim Kai mengarah ke tebing pegununagn didepan sana,"

Mr. Sunshine Will You Marry Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang